ornamen

3 Tips Menstimulasi Perkembangan Bicara Anak

mybabymine.com - Perkembangan bayi sejak lahir merupakan proses yang sangat berarti dalam seribu hari pertama kehidupannya (1000 HPK). Nah, perkembangan bicara adalah salah satu proses pentingnya.

Dalam proses perkembangannya, diperlukan stimulasi yang cukup agar anak dapat bertumbuh dengan baik. Tentu saja, peran orang tua sangat penting untuk melatih sang buah hati mengucapkan satu kata pertamanya. Orang tua pun harus tahu apa saja tahapan perkembangan bicara pada batita.

Pasti Ayah dan Bunda akan senang jika si Kecil mulai bisa memanggil mama papa untuk pertama kalinya, bukan? Untuk itu, simaklah informasi tentang tahapan perkembangan bicara anak dan tips untuk menstimulasinya dalam artikel berikut!

Tahapan perkembangan bicara anak


Dalam proses perkembangan bicara anak, terdapat 3 aspek yang menjadi bagiannya, yaitu kemampuan mendengar, bahasa, dan bicara. Jika salah satu dari tiga hal tersebut mengalami masalah, maka dapat menghambat perkembangan yang lainnya. 

Setiap anak pastinya memiliki proses yang berbeda-beda. Akan tetapi, perkembangan bahasa atau milestones bicara anak dapat digunakan sebagai acuan dalam menstimulasi si Kecil.

Jadi, orang tua harus mengetahui tahapan perkembangan bicara anak, agar dapat mendeteksi lebih dini apakah si buah hati memiliki masalah selama proses perkembangannya atau tidak.

Berikut tahapan perkembangan bicara yang normal pada anak:

Usia 0-3 bulan

  • Bayi mengeluarkan suara cooing atau mengoceh, seperti mengucapkan suara "huuuuu".
  • Mulai bisa mengenali suara Ayah dan Bunda.
  • Menangis dengan suara yang berbeda sesuai yang dia butuhkan.
  • Tersenyum ketika melihat Ayah dan Bunda.

Usia 3-6 bulan

  • Suara cooing akan berkembang menjadi babbling, yakni suara dengan satu suku kata yang diulang-ulang, seperti "mamama" atau "papapa".
  • Mulai menggunakan suaranya untuk menunjukkan rasa senang dan tidak senang.
  • Menggerakkan matanya ke arah sumber suara.
  • Merespons terhadap perubahan suara Ayah dan Bunda.
  • Memperhatikan suara musik.
  • Mengenali mainan yang mengeluarkan suara.

Usia 6-12 bulan

  • Mencoba menirukan suara.
  • Mengucapkan satu kata, seperti "mama" atau "nana".
  • Mulai memahami kalimat perintah sederhana, seperti "ke sini, yuk!".
  • Mengenali kata-kata yang umum diucapkan, seperti susu.
  • Menoleh dan menatap ke arah sumber suara.

Usia 12-18 bulan

  • Mengenali nama dari orang dan benda yang familiar dengannya.
  • Dapat mengikuti perintah sederhana.
  • Dapat mengucapkan sekitar 10 kata.

Usia 18-24 bulan

  • Dapat menggunakan frasa yang sederhana, seperti minum susu.
  • Mengerti pertanyaan sederhana.
  • Berbicara dengan minimal 50 kata.
  • Dapat berbicara dengan kosakata yang bisa dimengerti oleh orang di sekitarnya.

3 Tips menstimulasi perkembangan bicara anak

Orang tua dan lingkungan di sekitar sang anak sangat berpengaruh terhadap proses perkembangannya. Hal-hal yang dia alami dan dengar selama masa perkembangan bicaranya akan menjadi faktor dari kemampuan bahasa dan bicaranya.

Kunci utama dalam stimulasi kemampuan ini adalah dengan memperbanyak paparan terhadap suara dan bahasa. Bahasa dan kemampuan bicara seorang anak akan menjadi lebih kuat seiring ia mendengar banyak kosakata yang berbeda. 

Berikut 3 tips dalam menstimulasi perkembangan bicara anak:

1. Sering mengajak bicara sang anak.


Satu-satunya momen yang paling banyak dilalui seorang anak adalah bermain.

Momen tersebut sangat menyenangkan, sehingga dapat menjadi tempat untuk belajar banyak hal. Salah satunya adalah belajar berbicara.

Ayah atau Bunda yang menemani si buah hati bermain, bisa melakukan stimulasi dengan rajin mengajak anak berbicara, seperti menceritakan mengenai mainan yang sedang dimainkan, merespons apa yang anak ucapkan, menceritakan apa yang sedang dilihat (seperti pepohonan, hewan-hewan, dan bunga), serta menanyakan hal-hal sederhana kepada anak.

Dengan hal ini, maka anak akan mendengar dan juga belajar berbicara.

2. Ajak sang buah hati membaca buku.


Buku adalah salah satu sumber ilmu yang bisa didapatkan oleh siapapun dengan usia berapapun. Orang tua dapat mengajarkan sang anak membaca buku sebelum tidur atau saat bermain.

Dengan melihat buku dan mendengar apa yang dibacakan oleh orang tuanya, sang anak dapat belajar kosakata baru sambil mengasah kemampuan berpikirnya.

3. Dengarkan musik bersama anak.


Musik menjadi salah satu cara untuk melatih anak dalam perkembangan bahasa dan berbicaranya.

Dengan mendengarkan musik, sang anak akan senang dan dapat menirukan serta menghafal apa yang ia dengar. Selain itu, musik dapat diperdengarkan berulang kali, sehingga meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasanya.

Perkembangan setiap anak tidak bisa disamaratakan. Jika seorang anak belum mampu melakukan apa yang seharusnya bisa dilakukan oleh anak seusianya, maka orang tua harus mulai meningkatkan stimulasi terhadap perkembangannya.

Ingatlah bahwa orang tua merupakan orang terdekat yang paling bertanggung jawab atas proses yang terjadi pada sang buah hati. 

Jangan lupa juga untuk segera memeriksakan anak ke dokter, apabila Ayah dan Bunda merasa si Kecil memiliki masalah dalam perkembangan bicaranya. 

Editor & Proofreader: Afrillia Yenita

  • Referensi :

    • Mayoclinic (2022). Language Development: Speech Milestones for Babies.
    • CDC (2022). Language Disorders.
    • IDAI (2013). Keterlambatan Bicara.