ornamen

4 Cara Mengatasi Demam pada Anak

mybabymine.com - Demam merupakan gejala pada anak yang paling sering dikeluhkan oleh para orang tua. Tidak sedikit kondisi atau penyakit yang memunculkan gejala berupa demam. 

Meski tampaknya sepele, demam menjadi sebuah pertanda bahwa ada sesuatu yang terjadi di dalam tubuh si buah hati. Jika tidak segera ditangani, demam dapat berakibat pada kondisi gawat darurat.

Jadi, Ayah dan Bunda harus tahu bagaimana cara mengatasi demam pada anak. Yuk, simak lebih lengkapnya dalam artikel ini!

Apa itu demam?


Tubuh manusia memiliki suhu normal di angka 36,5 hingga 37,5 derajat Celcius. Seseorang dikatakan mengalami demam apabila suhu tubuhnya lebih tinggi dari 38 derajat Celcius.

Biasanya, ini dapat diukur menggunakan termometer yang diletakkan di mulut, ketiak, atau dubur, karena lokasi tersebut menunjukkan suhu yang paling mendekati suhu pusat tubuh.

Suhu pada tubuh dihasilkan melalui proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh. Ini dibutuhkan untuk keberlangsungan proses reaksi kimia dan membuat aliran darah menjadi lancar. 

Organ pusat yang mengatur suhu tubuh adalah hipotalamus yang terletak di otak. Hipotalamus akan menerima stimulus dari luar untuk menyesuaikan suhu tubuh.

Misalnya, saat suhu di luar terdeteksi rendah, maka hipotalamus akan meningkatkan suhu tubuh dengan cara membuat tubuh menggigil dan mengurangi produksi keringat. Jika suhu di luar lebih tinggi, maka suhu tubuh akan diturunkan dengan berkeringat.

Ada juga beberapa kondisi lain yang dapat menurunkan maupun menaikkan suhu tubuh.

Penyebab demam pada anak


Infeksi merupakan kondisi paling umum yang bisa menyebabkan demam pada anak.

Beberapa kasus infeksi yang paling sering dialami oleh anak adalah infeksi pada saluran pernapasan atas, infeksi pada telinga, infeksi virus yang menyebabkan ruam pada tubuh, infeksi pada tonsil, dan infeksi saluran kemih. 

Selain itu, si Kecil juga dapat menunjukkan gejala demam setelah mendapatkan imunisasi. Akan tetapi, kondisi tersebut tidaklah berbahaya.

Ayah dan Bunda harus memperhatikan gejala lain pada anak selain demam yang dirasakannya, yang akan menjadi petunjuk dokter dalam memberikan pengobatan.

Berikut hal-hal lainnya yang perlu diperhatikan:

  • Apakah anak masih bisa bermain?
  • Apakah masih mau makan dan minum?
  • Apakah anak cenderung sering tidur?
  • Apakah jumlah air kencing anak berkurang?
  • Apakah anak mengalami kejang?

Kondisi anak menjadi gawat darurat apabila sudah menunjukkan tanda-tanda yang perlu diwaspadai di atas. Ayah dan Bunda pun harus segera membawa sang buah hati ke IGD atau ke klinik terdekat.

4 Cara mengatasi demam pada anak

1. Ukur suhu tubuh anak secara berkala


Dengan rutin mengukur suhu tubuh anak, Ayah dan Bunda dapat memantau perkembangan kondisi dan mengetahui pola demam si Kecil. Ayah dan Bunda pun jadi lebih mudah mengetahui penyebab dari demamnya tersebut.

Sebagai contoh, pada anak yang mengalami demam tifoid, biasanya menunjukkan pola demam yang semakin hari suhunya akan naik, atau biasa disebut dengan pola step ladder.

2. Beri obat penurun panas (antipiretik).


Obat penurun panas yang digunakan untuk anak biasanya bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh dan membuat anak lebih nyaman.

Obat penurun panas pilihan pertama untuk anak adalah parasetamol yang bisa menjadi antipiretik dan menghilangkan rasa nyeri. Obat-obatan ini juga dapat mencegah terjadinya kejang demam pada anak. 

Si Kecil perlu diberikan obat penurun panas jika suhu tubuhnya melebihi 38 derajat Celcius, karena pada suhu ini anak mulai merasa tidak nyaman, sehingga bisa diberikan obat untuk mengatasinya.

3. Kompres dengan air hangat.


Kompres dengan kain yang direndam air hangat dapat membantu menurunkan demam pada anak dengan mengeluarkan panas dari dalam tubuhnya.

Kompres diberikan selama kurang lebih 10-15 menit, terutama pada lipatan paha atau ketiak, karena lokasi ini memiliki pembuluh darah yang cukup besar.

4. Berikan pakaian tipis.


Dengan mengenakan pakaian tipis, tentu akan mempermudah panas untuk keluar dari tubuh si Kecil.

Salah satu proses pengeluaran panas dari tubuh adalah dengan cara evaporasi atau berkeringat. Proses ini akan terhambat jika anak diberikan baju dengan kain yang tebal. Oleh karena itu, hindari menyelimuti anak dengan kain tebal saat demam.

Keempat hal ini merupakan penanganan awal yang bisa Ayah dan Bunda lakukan saat anak demam di rumah. Dengan ini, diharapkan dapat mempercepat penyembuhan demam pada anak dan membuatnya jadi lebih nyaman.

Akan tetapi, jika suhu tubuh si Kecil tidak kunjung turun meskipun sudah diberikan obat penurun panas dan kompres hangat, Ayah dan Bunda bisa membawanya ke dokter.

Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui penyebabnya. Dengan mengobati penyebabnya, maka gejala demam pun dapat turut mereda. 

Editor & Proofreader: Afrillia Yenita

  • Referensi :

    • IDAI (2014). Penanganan Demam pada Anak.
    • IDAI (2016). Mengenal Demam Tifoid.
    • NHSinform (2022). Fever in Children.
    • Saripediatri (2002). Demam pada Anak.