ornamen

6 Cara Mengurangi Kebiasaan Mengompol pada Anak

mybabymine.com - Mengompol adalah hal yang wajar terjadi pada anak, karena cenderung masih sulit untuk mengenali rasa ingin buang air kecil dan menahan diri agar tidak mengompol. Namun, anak yang sudah bisa diajarkan untuk menggunakan toilet, diharapkan lebih mampu untuk mengontrolnya.

Para orang tua pun pastinya mulai lelah ketika anak yang sudah semakin besar, tetapi masih suka mengompol. Biasanya, seorang anak akan berhenti mengompol di usia 5 tahun, tetapi ada pula beberapa anak yang masih suka mengompol hingga lebih dari 5 tahun.

Nah, untuk mengetahui apa penyebab dan bagaimana cara menghentikan kebiasaan mengompol pada anak, yuk, simak artikel ini!

Penyebab anak sering mengompol


Mungkin sebagian besar Ayah dan Bunda mengira bahwa si Kecil mengompol, karena mereka malas untuk pergi ke toilet di malam hari. Namun, terdapat beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab anak masih suka mengompol.

Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebabnya:

  • Anak mengalami stres dan kecemasan.
  • Terdapat riwayat mengompol juga di keluarga.
  • Anak memiliki kondisi yang disebut dengan ADHD (attention-deficit/hyperactivity disorder).
  • Kandung kemih yang overaktif.
  • Anak mengalami kesulitan buang air besar (BAB) atau konstipasi.
  • Anak merasakan kurangnya perhatian yang seharusnya ia dapatkan.

Sering kali, Ayah dan Bunda tidak menyadari bahwa anak yang mengompol juga berhubungan dengan kondisi psikologisnya saat ini.

Hal ini dapat terjadi ketika ia kurang mendapatkan perhatian dari biasanya, misalnya saat memiliki adik yang baru lahir, ia pun akan mencari perhatian melalui kebiasaan mengompolnya. Anak ingin memberitahukan bahwa dirinya masih membutuhkan perhatian, karena ia belum setua atau sedewasa itu untuk mandiri.

Adanya perubahan juga bisa menjadi pemicu anak merasa stres, sehingga secara tidak sadar ia mengompol. Misalnya, mengalami perpisahan atau kekerasan dari orang tuanya saat di rumah. Hadirnya peran baru pada anak juga dapat menimbulkan stres, seperti saat memasuki sekolah pertama kali. 

Bisa dikatakan bahwa mengompol merupakan sebuah respons anak terhadap suatu kejadian yang membuatnya merasa tidak nyaman.

Cara mengurangi kebiasaan mengompol pada anak

Beberapa hal yang bisa Ayah dan Bunda lakukan untuk mengurangi kebiasaan mengompol pada anak secara perlahan adalah:

1. Gunakan waktu siang untuk lebih banyak minum air.

Buatlah si Kecil memiliki waktu untuk minum air lebih banyak di siang hari dibandingkan malam hari. Siapkan juga bekal minuman jika si Kecil pergi ke sekolah atau ke tempat umum, sehingga ia tidak merasa haus di sore hari maupun malam hari.

Menghindari minum air yang banyak menjelang waktu tidur di malam hari bisa menurunkan kemungkinan si Kecil mengompol.

2. Jadwalkan untuk ke toilet sebelum tidur secara teratur.


Selain membuat jadwal tidur yang teratur, Ayah dan Bunda juga bisa membuat kebiasaan untuk pergi ke toilet terlebih dahulu sebelum tidur di malam hari. Dengan cara itu, si Kecil bisa mengosongkan kandung kemihnya terlebih dahulu, sehingga dapat menurunkan kemungkinannya mengompol.

Selain itu, Ayah dan Bunda juga bisa mengajarkan si Kecil kebiasaan mencuci kaki dan tangan, serta menggosok gigi sebelum tidur.

3. Buat suasana yang nyaman dan positif.

Seperti yang kita ketahui, bahwa mengompol merupakan respons psikologis si Kecil terhadap stres. Oleh sebab itu, Ayah dan Bunda sebisa mungkin harus meminimalisir kejadian stres pada anak.

Ayah dan Bunda harus tetap memberikan perhatian yang cukup, mempersiapkan perubahan yang terjadi saat anak masuk ke lingkungan baru, dan selalu memastikannya merasa bahagia.

4. Hindari makanan dan minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih.

Kandung kemih yang teriritasi bisa menjadi penyebab si Kecil mudah merasa ingin buang air kecil. Oleh karena itu, Ayah dan Bunda harus memastikan untuk menghindari makanan dan minuman yang bisa mengiritasi kandung kemih.

Beberapa contoh makanan dan minuman tersebut adalah cokelat, teh, kopi, dan cola (karena mengandung kafein, pewarna makanan, dan perasa makanan).

5. Atasi kondisi konstipasi pada anak.

Tanpa disadari, saat si Kecil sulit untuk buang air besar, ini bisa menyebabkannya sering mengompol.

Hal ini dikarenakan kandung kemih berada di depan usus besar (rektum) yang menjadi tempat feses disimpan. Alhasil, jika feses sulit keluar, maka akan menekan kandung kemih, sehingga tanpa sadar si Kecil mengompol.

6. Beri pujian atau hadiah jika si Kecil tidak mengompol.


Dengan memberikan pujian atau hadiah kepada si Kecil, bisa memengaruhi kondisi psikologisnya. Hal tersebut dapat memotivasi si Kecil untuk berusaha tidak mengompol lagi.

Perlu digarisbawahi bahwa mengompol pada anak merupakan hal yang umum terjadi. Ayah dan Bunda tidak perlu memarahi atau menghukum si Kecil jika ia masih mengompol. Ajarkan dengan perlahan untuk kebiasaan yang lebih baik.

Namun ingat, jika si Kecil masih mengompol hingga usia lebih dari 5 tahun atau disertai dengan gejala lain, maka Ayah dan Bunda perlu untuk berkonsultasi ke dokter. Mengompol juga bisa menjadi pertanda adanya infeksi pada saluran kemih atau diabetes melitus pada anak. 

Editor & Proofreader: Afrillia Yenita

  • Referensi :

    • Cleveland Clinic (2022). How To Help Your Child Stop Wetting The Bed.
    • The Asian Parent. How to Help Your Child to Stop Bedwetting.
    • NHS (2020). Bedwetting in Children.