ornamen

7 Mitos Menyusui yang Banyak Beredar, Bunda Sudah Tahu?

mybabymine.com - Menyusui adalah cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan keberlangsungan hidup anak, terutama dalam seribu hari pertama kehidupannya (1000 HPK).

Sayangnya, hampir 2 dari 3 bayi tidak disusui secara eksklusif selama 6 bulan. Padahal, menyusui adalah hal yang penting bagi anak dan sangat disarankan oleh tenaga kesehatan di seluruh dunia.

Menurut WHO, ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan yang ideal untuk anak, karena aman, bersih, dan mengandung antibodi yang dapat melindungi tubuhnya terhadap banyak penyakit.

Seorang anak yang mendapatkan ASI eksklusif dari ibunya juga cenderung memiliki IQ lebih tinggi dan berisiko lebih rendah terkena diabetes di kemudian hari.

Tak hanya itu, Bunda pun turut mendapatkan manfaat dari menyusui si Kecil, di antaranya menekan risiko kanker payudara dan ovarium.

Namun ternyata, ada banyak mitos yang beredar tentang menyusui. Apa saja itu? Cek juga faktanya di sini ya, Bun!

Mitos Menyusui yang Banyak Beredar

1. Bayi secara alami tahu caranya menyusui.


Fakta:

Setelah Bunda melahirkan si Kecil, ia pun akan mengeluarkan gerakan-gerakan refleksnya. Salah satunya adalah menghisap, yang merupakan naluri bayi saat sesuatu menyentuh atap mulutnya.

Si Kecil akan menoleh ke arah apa pun saat Bunda menyentuh dan membelai di pipi atau mulutnya. Meskipun si Kecil dilahirkan dengan naluri alami ini, tidak menjamin Bunda akan sukses dalam menyusui.

Tak lama setelah lahir, obat -obatan yang diminum selama persalinan dapat memengaruhi gerakan refleks si Kecil, bahkan dapat menyebabkan Bunda kesakitan. Terkadang, gerakan refleks Bunda untuk menghindari rasa sakit tersebut, dapat dirasakan si Kecil.

Jadi, jangan berkecil hati, ya Bunda! Tetap coba terus untuk mengajarkan dan melatih si Kecil menyusui secara langsung.

2. Bunda tidak dapat menyusui jika ukuran dan bentuk puting tidak sempurna.

Fakta:

Setiap wanita memiliki payudara dan puting dengan ukuran dan bentuk yang berbeda.

Tidak ada payudara "sempurna" untuk menyusui.

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa setiap bayi berbeda, misalnya ukuran mulut, bibir, dan lidahnya.

Kompatibilitas anatomi antara Bunda dan si Kecil diperoleh melakui pelekatan yang benar dan cara Bunda mengajarkan si Kecil melalui kasih sayang dan kesabaran.

3. Bunda harus rajin minum susu supaya ASI-nya banyak.


Fakta:

Minum susu tidak ada hubungannya dengan produksi ASI. Jadi, apakah Bunda minum susu atau tidak, itu tidak akan memengaruhi pasokan ASI.

Namun, penting bagi Bunda untuk tetap terhidrasi dengan segala bentuk cairan dan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang.

Tubuh Bunda tentunya akan menarik nutrisi yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas nutrisi dalam ASI.

Jika Bunda kekurangan gizi, maka si Kecil pun akan mengalami hal yang sama.

4. Menyusui selalu sakit.

Fakta:

Menyusui terkadang secara alami akan terasa sakit. Puting Bunda mungkin menjadi sensitif ketika mulai menyusui. Terlebih lagi, adanya peningkatan kadar hormon setelah melahirkan dan kontak fisik dengan si Kecil.

Penyebab paling umum puting terasa sakit adalah karena kait atau posisi yang salah.

Namun, kondisi itu bisa diatasi, dengan catatan, konsultasikan dulu dengan dokter Bunda sebelum memutuskan langkah penanganan apa yang akan diambil.

5. Banyak wanita tidak cukup ASI.


Fakta:

Kebanyakan wanita membuat ASI yang cukup untuk bayi merekaNamun, ada juga Bunda yang berpikir bahwa dirinya tidak membuat ASI yang cukup untuk kebutuhan si Kecil.

Alih-alih hanya fokus pada ukuran payudara, atau kecukupan persediaan ASI, cobalah Bunda lihat apakah proses menyusui Bunda dan si Kecil berjalan dengan baik dengan memperhatikan tanda-tanda berikut:

  • Pada saat si Kecil berusia 4 hari, mereka menghasilkan setidaknya 6 popok basah setiap periode 24 jam. Perhatikan juga warna kotorannya. Jika berwarna kekuningan, maka si Kecil sehat dan ASI Bunda berhasil memenuhi kebutuhan gizinya.
  • Si Kecil menyusui setidaknya 8 kali dalam periode 24 jam.
  • Si Kecil mendapatkan kembali berat lahirnya saat berusia 10-14 hari.
  • Bobot tubuh si Kecil bertambah sekitar 4-8 ons per minggu.
  • Bunda harus memperhatikan saat si Kecil menelan.
  • Selama makan, si Kecil harus memiliki pola menyusui berirama.

6. Setelah melahirkan, ASI langsung keluar.

Fakta:

Dalam keadaan normal, Bunda baru bisa membuat ASI yang cukup untuk kebutuhan bayi yang baru lahir.

Dalam beberapa hari pertama setelah lahir, jika bayi menyusui minimal 8 kali dalam periode 24 jam, tubuh Bunda akan menghasilkan sekitar 5 mL. Kelihatannya sedikit, tetapi sempurna untuk perut bayi yang baru lahir.

Saat bayi terus menyusui secara teratur, tubuh Bunda pun akan mendapatkan sinyal untuk meningkatkan volume susu, guna memenuhi kebutuhan si Kecil.

Sejumlah kecil susu yang dibuat oleh tubuh Bunda benar-benar normal, dan akan meningkat karena memang bayi yang menuntutnya (prinsip supply and demand).

Seiring berjalannya waktu, ASI yang Bunda produksi pun akan semakin banyak, karena si Kecil menuntut untuk mendapatkan ASI lebih banyak.

7. Susu formula sama dengan ASI.


Fakta:

Pernyataan ini sepenuhnya salah. Susu formula sama sekali tidak seperti ASI.

Formula lebih seperti "obat" daripada makanan.

Jika si Kecil perlu memiliki susu formula untuk alasan tertentu, tidak apa-apa. Namun, ASI adalah makanan yang ideal untuk si Kecil.

Ini karena ASI disiapkan secara alami oleh tubuh Bunda dan dirancang sesuai untuk pencernaan si Kecil.

ASI juga yang memberikan si Kecil "imunisasi pertama" untuk membantu mencegah penyakit.

Banyak penelitian membuktikan bahwa bayi yang diberikan ASI eksklusif dapat terhindar dari:

  • Obesitas.
  • Asma.
  • Penyakit celiac dan radang usus.
  • Leukemia dan limfoma masa kanak -kanak.
  • Infeksi telinga.
  • Infeksi gastrointestinal.
  • Infeksi pernapasan, termasuk bronkiolitis dan pneumonia.
  • Pilek yang serius.
  • Sindrom Kematian Bayi Tiba-Tiba (SIDS).
  • Infeksi tenggorokan.
  • Diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Itulah sederet mitos tentang menyusui yang mungkin sering Bunda dengar. Perlu Bunda ketahui bahwa pengalaman menyusui atau memberikan ASI bagi setiap perempuan berbeda-beda. 

Jadi, jangan khawatir kalau misalnya proses menyusui Bunda tidak sama dengan ibu-ibu lainnya. Terpenting adalah Bunda sudah melakukan dan memberikan yang terbaik untuk sang buah hati.

Editor & Proofreader: Afrillia Yenita

  • Referensi :

    • Healthline (2022). 30 Breastfeeding Myths: Fact vs. Fiction.
    • Verywell Health (2021). What Is Breastfeeding?
    • WHO. Breastfeeding.