Apakah Bedak Bayi Aman Digunakan?

mybabymine.com - Bedak bayi menjadi salah satu perlengkapan penting saat memiliki buah hati. Bedak ini diyakini memiliki banyak manfaat, seperti memberikan bau wangi, mengatasi gatal, hingga membuat penampilan si Kecil lebih fresh.
Namun, akhir-akhir ini, Ayah dan Bunda mungkin sering mendengar bahwa bedak bayi sudah jarang digunakan lagi. Apakah bedak bayi berbahaya bagi si Kecil? Yuk, simak kebenarannya dalam artikel berikut!
Fungsi bedak bayi
Bedak bayi mengandung bahan mineral dari tanah liat yang disebut dengan talc, pati jagung, serta kandungan bedak lainnya. Bedak ini bisa digunakan oleh bayi maupun orang dewasa.
Bagi si Kecil, bedak bayi sering digunakan untuk mengatasi gatal hingga ruam popok.
Ruam popok terjadi akibat kelembapan dari penggunaan popok yang jarang diganti. Nah, bedak ini dapat menyerap kelembapan tersebut, serta mengurangi gesekan akibat popok.
Bagi orang dewasa, biasanya mereka akan menggunakan bedak bayi di area genital atau bagian tubuh lainnya untuk mengurangi bau dan gesekan.
Kontroversi penggunaan bedak bayi
Beberapa tahun terakhir, dilaporkan adanya sekelompok wanita yang menyatakan bahwa dirinya mengalami kanker ovarium. Mereka mengklaim bahwa kondisinya tersebut disebabkan oleh penggunaan bedak bayi berbahan talc selama bertahun-tahun di area genital mereka.
Selain itu, terdapat seorang laki-laki yang juga melaporkan bahwa dirinya mengalami kanker mesothelioma, yaitu kanker pada lapisan pelindung organ di dalam tubuh, akibat penggunaan bedak bayi.
Namun, studi lain menyatakan bahwa yang menjadi penyebab kanker adalah kandungan asbes pada talc, yang biasanya menyebar melalui pernapasan.
Risiko terjadinya kanker ovarium akibat bedak bayi belum terbukti secara jelas pada awalnya. Hingga pada tahun 2018, penelitian menemukan adanya hubungan antara penggunaan bedak berbahan talc dan kejadian kanker ovarium. Namun, keterkaitannya ini cukup lemah.
Oleh sebab itu, bedak bayi tidak bisa dianggap sebagai penyebab kanker ovarium, dan ada banyak faktor yang memengaruhi risiko seorang wanita bisa mengalaminya, seperti:
- Usia.
- Mutasi gen.
- Riwayat kanker ovarium di keluarga.
- Penggunaan terapi hormon jangka panjang.
Lantas, apakah bedak bayi aman?
Dilansir dari Healthline, The International Agency for Research on Cancer (IARC), yang merupakan bagian dari World Health Organization (WHO), mengklasifikasikan penggunaan bedak di area genital sebagai "kemungkinan karsinogenik bagi manusia", tetapi juga mengklasifikasikan bedak dengan kandungan asbes sebagai "karsinogenik bagi manusia".
The Center for Disease Control and Prevention (CDC) dan The Occupational Safety and Health Administration juga mengatakan bahwa menghirup bedak secara berulang bisa membahayakan kesehatan paru-paru. Bahkan, Uni Eropa sudah melarang pengadaan bedak dalam produk kesehatan dan kecantikan, karena masalah yang dapat ditimbulkannya.
Johnson & Johnson dan perusahaan lain yang membuat produk kesehatan dan kecantikan diwajibkan untuk menguji setiap produknya terhadap racun oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS. Johnson & Johnson pun mengatakan bahwa hasil pengujiannya tersebut sudah menunjukkan bahwa produk bedaknya tidak mengandung asbes.
Tips aman menggunakan bedak bayi
Jika dilihat dari cara penggunaan sehari-hari, bedak bayi tidak memiliki manfaat dalam hal kesehatan untuk si Kecil. Bahkan, jika bedak tersebut digunakan di area wajah, akan berisiko terhirup oleh si Kecil dan dapat menyebabkan masalah di paru-parunya.
Beberapa anak memiliki kondisi kesehatan yang berisiko tinggi mengalami masalah pada paru-parunya, seperti anak yang lahir prematur, anak dengan kelainan jantung bawaan, dan anak yang sering mengalami masalah pernapasan.
Namun, jika si Kecil tidak berisiko tinggi, ada beberapa tips aman dalam penggunaan bedak bayi:
- Hindari penggunaan bedak pada area wajah, terutama mata dan hidung.
- Hindari penggunaan bedak langsung pada area genital, tetapi gunakan pada kulit sekitarnya dan kaki.
- Letakkan bedak jauh dari jangkauan si Kecil.
- Jangan mengeluarkan bedak dari wadahnya di dekat si Kecil, lakukan di wadah terbuka sebelum diaplikasikan ke kulit si Kecil.
- Taburkan bedak ke tangan terlebih dahulu dan jauhkan dari wajah.
Alternatif lain dari bedak berbahan talc
Ada beberapa bedak yang bisa menjadi pengganti dari bedak bayi berbahan talc, yaitu:
- Bedak pati jagung (cornstarch powder).
- Bedak tepung tapioka.
- Bedak tepung oat.
- Bedak berbentuk krim dengan bahan zinc.
Bedak bayi berbahan talc memang belum diketahui secara jelas apakah memiliki hubungan terhadap terjadinya kanker atau tidak. Namun, Ayah dan Bunda bisa mengupayakan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Secara umum, si Kecil tidak akan mengalami masalah jika tidak menggunakan bedak. Bedak tersebut dapat bermanfaat jika digunakan untuk masalah, seperti mencegah ruam popok dan gatal.
Dengan catatan, Ayah dan Bunda tetap harus memastikan bedak yang digunakan tidak ditumpuk setiap kali mengganti popok. Area bokong si Kecil harus dibersihkan dengan air hangat sampai tidak ada bedak yang tersisa sebelum diberikan bedak dan popok lagi.
Editor & Proofreader: Afrillia Yenita
-
Referensi :
- Healthline (2018). Is Baby Powder Safe?
- Ibupedia. Benarkah Bedak Bayi Berbahaya? Yuk, Ketahui Fakta-Faktanya!
- BabyCenter. Is It Safe to Use Baby Powder on My Baby?