Apakah Benar Berani Kotor Itu Baik untuk Anak?

mybabymine.com - Pastinya Ayah dan Bunda sudah sangat sering mendengar kalimat 'berani kotor itu baik'. Namun, tidak semua orang tua mempercayai prinsip tersebut dalam menjaga kesehatan anaknya.
Kotor identik dengan sesuatu yang tidak baik, dan kebanyakan orang percaya bahwa itu bisa membawa penyakit. Tentu saja, hal tersebut bertentangan dari kalimat yang sering Ayah dan Bunda dengar di atas.
Saat si Kecil merasa senang bermain, ia akan mengeksplor banyak hal yang ada di sekitarnya. Ini karena anak sering kali penasaran dengan apa yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Tidak heran kalau Ayah dan Bunda sering mendapati si Kecil bermain dengan pasir, meletakkan benda-benda yang tidak higienis ke dalam mulutnya, bahkan hingga menyentuh sampah.
Ayah dan Bunda pasti khawatir ketika si Kecil mulai mengeksplor banyak hal. Takut kalau si Kecil akan terpapar banyak kuman yang bisa menyebabkan ia sakit. Namun, sebaiknya Ayah dan Bunda tidak langsung melarang si Kecil untuk bermain dengan lingkungan sekitarnya.
Ada penelitian yang mengungkapkan bahwa bermain kotor dapat berperan dalam perkembangan daya tahan tubuh si Kecil. Untuk mengetahui lebih dalam apakah berani kotor benar-benar memengaruhi kesehatan si Kecil, simaklah artikel berikut!
Pengaruh berani kotor terhadap daya tahan tubuh anak
Berani kotor berarti si Kecil bersentuhan dengan lingkungan maupun benda-benda yang tidak higienis atau yang terlalu bersih.
Ayah dan Bunda tidak perlu lagi khawatir untuk membiarkan anak bermain kotor, karena lingkungan yang ada di sekitar si Kecil justru merupakan wahana baginya untuk mengenal dan menghadapi kuman.
Pengenalan kuman yang ada di lingkungan sekitar berperan dalam stimulasi daya tahan tubuh si Kecil.
Momen pertama kali si Kecil terpapar kuman adalah saat ia dilahirkan. Ia terpapar oleh kuman dan mikroba dari sang ibu ketika melalui jalan lahir. Paparan terhadap kuman dan mikroba ini akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh si Kecil.
Jika si Kecil selalu berada di lingkungan yang higienis, dikhawatirkan tubuhnya tidak akan mengenal kuman, bakteri, atau virus yang ada. Hal tersebut bisa membuat sistem kekebalan tubuhnya tidak kuat.
Anak yang jarang terpapar kuman juga memiliki risiko alergi hingga penyakit autoimun yang lebih tinggi.
Apakah makanan yang jatuh tidak boleh diambil setelah 5 detik dan masih boleh dimakan sebelum 5 detik?
Pertanyaan ini juga masih menimbulkan perdebatan di kalangan para orang tua.
Pasalnya, batasan waktu 5 detik terhadap makanan yang jatuh ini diasumsikan sebagai makanan yang belum jatuh selama 5 detik belum ada kuman.
Nah, peraturan 5 detik ini sebenarnya merupakan hal yang tidak benar. Ketika makanan jatuh di suatu tempat, mikroba atau kuman yang ada di tempat tersebut seketika menempel ke makanan tanpa memerlukan waktu hingga beberapa detik.
Oleh sebab itu, batasan waktu tersebut tidak membuat adanya perbedaan terhadap keberadaan kuman pada makanan yang sudah jatuh.
Boleh saja makanan diambil kembali, tetapi perlu diperhatikan di mana makanan tersebut jatuh. Jika jatuh di tempat yang tampak sangat kotor dan terkontaminasi banyak kuman, maka sebaiknya makanan dibuang.
Orang tua menjilat empeng milik si Kecil, apakah boleh?
Ya, orang tua yang menjilat empeng milik si Kecil, kemudian dijilat kembali oleh anaknya dapat membangun daya tahan tubuhnya.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut secara signifikan dapat menurunkan risiko si Kecil mengalami alergi, asma, hingga eksim. Kondisi kesehatan anak yang tumbuh dengan pengalaman ini pun cenderung menjadi lebih kuat.
Tips saat si Kecil berani bermain kotor
Ayah dan Bunda harus tetap waspada saat membiarkan si Kecil bermain dengan mainan dan lingkungannya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Pastikan lingkungan bermain anak terbebas dari bahan kimia berbahaya.
- Hindari tempat bermain yang dapat melukai tubuh si Kecil, seperti tanah berkerikil. Usahakan untuk melindungi si Kecil dengan pakaian yang aman saat bermain.
- Pantau si Kecil jangan sampai menelan benda asing atau kotoran.
- Pastikan si Kecil membasuh tubuhnya setelah selesai bermain.
Berani kotor menjadi salah satu kiat dalam memperkuat daya tahan tubuh si Kecil. Terlebih lagi, pemenuhan nutrisi dan aktivitas fisik berperan lebih besar untuk kesehatannya. Jadi, berikan mainan dan tempat bermain yang aman untuk si Kecil ya, Ayah dan Bunda!
Editor & Proofreader: Afrillia Yenita
-
Referensi :
- NPR (2017). 'Dirt is Good': Why Kids Need Exposure to Germs.
- WEBMD (2014). Is Dirt Good for Kids?
- Calgary Herald (2019). Allford: Lets Your Kids Get Dirty - Its Good for Their Health.
- Halodoc (2018). Benarkah Bermain Kotor-kotoran itu Baik Bagi Anak?