ornamen

Apakah Susu Formula Bisa Penuhi Nutrisi Anak?

mybabymine.com - Memberikan yang terbaik untuk anak menjadi impian setiap orang tua, termasuk nutrisi dalam tumbuh dan kembangnya. Bunda pun memilih Air Susu Ibu (ASI) yang mengandung nutrisi lengkap dan antibodi alami untuk si Kecil.

Sayangnya, tidak semua perempuan memiliki ASI yang cukup untuk anaknya. Akhirnya, susu formula pun menjadi pilihan, agar anak bisa tetap terpenuhi kebutuhan gizinya.

Jadi, Bunda tidak perlu merasa bersalah jika harus memberikan susu formula. Sebagian besar susu formula terbuat dari susu sapi yang telah dimodifikasi, sehingga sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak.

Jenis susu formula

1. Susu sapi

Susu sapi adalah susu formula yang diperuntukkan bagi bayi yang berusia kurang dari 12 bulan. Tentu saja, sudah dalam proses produksi yang dibuat dengan aman untuk dikonsumsi bayi.

Jika Ayah dan Bunda ragu, bisa bertanya terlebih dahulu ke dokter anak.

2. Susu kedelai

Susu formula yang terbuat dari kedelai, dan biasanya diberikan untuk bayi yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap laktosa. 

3. Formula bayi terhidrolisis

Formula terhidrolisis adalah formula berbasis susu sapi di mana protein susu telah dipecah menjadi komponen yang lebih kecil.

Susu formula jenis ini tidak cocok untuk bayi yang memiliki alergi protein susu sapi.

Apakah nutrisi anak tercukupi dengan susu formula?


Perilaku dan penampilan fisik bayi dapat memberikan Ayah dan Bunda informasi mengenai nutrisi yang diperolehnya dari susu formula. 

Berikut tanda si Kecil kekurangan susu formula:

  • Tingkat kenaikan berat badan pada bayi lebih lambat dari biasanya. Ini adalah pertanda pasti bahwa nutrisi susu formula tidak cukup. Ayah dan Bunda harus segera mendiskusikannya dengan dokter.
  • Anak tampaknya tidak puas bahkan setelah makan.
  • Si Kecil jarang buang air kecil. Jumlah urinnya juga berkurang.
  • Kristal oranye muncul di popok basah, yang menunjukkan dehidrasi dan asupan cairan yang tidak mencukupi.
  • Kulit bayi keriput dan longgar.
  • Bayi lebih sering menangis dari biasanya.

Tanda si Kecil kelebihan susu formula:

  • Bayi meludah atau muntah segera setelah makan.
  • Bayi mengalami gas dan sakit perut kolik setelah diberi makan, menangis, dan menarik kakinya ke perutnya.
  • Berat badan bayi naik dengan cepat dan lebih dari yang seharusnya.

Tanda si Kecil mendapatkan jumlah susu formula yang tepat:

  • Anak menunjukkan kenaikan berat badan yang stabil setelah 2 minggu dan mempertahankannya sampai tahun pertama.
  • Anak tampak bahagia, puas, dan santai setelah diberi makan.
  • Urin yang dikeluarkan berwarna pucat dan membutuhkan sekitar 5-6 popok basah setiap hari.

Namun, ada kondisi berbeda yang dialami pada beberapa bayi, misalnya pertumbuhan yang sangat cepat pada 2-6 minggu, 4 bulan, dan 6 bulan.

Ketika mengalami pertumbuhan yang sangat cepat seperti itu, bayi cenderung makan lebih banyak dan lebih lapar dari biasanya.

Juga, bayi yang diberi susu formula cenderung minum lebih banyak. Karena ada lebih banyak susu dalam botol dan bayi memiliki refleks menyusui alami, anak pun cenderung mengonsumsi lebih banyak dan berisiko terkena makan berlebihan.

Susu formula dan ASI dimetabolisme secara berbeda. Jadi, saat memberikan anak susu formula, mungkin membutuhkan lebih banyak.

Kapan waktu yang ideal beralih ke susu formula?


Waktu yang ideal untuk beralih ke susu formula adalah sekitar enam bulan ketika Bunda mulai memperkenalkannya pada makanan padat.

Namun, karena tidak ada banyak makanan padat yang ingin anak makan, anak tidak akan mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan. Jadi, penting untuk menjaga anak tetap pada formula sampai berusia sekitar 1 tahun.

Bunda akan mulai melihat penurunan asupan formula dari 900 mL sehari menjadi sekitar 600 mL. Hal itu terjadi saat anak mulai banyak mengonsumsi makanan padat.

Setelah 1 tahun, bayi hanya membutuhkan sekitar 350 ml susu sehari, baik susu formula, ASI, atau susu sapi tinggi lemak. 

Memberikan susu formula untuk bayi adalah alternatif yang sehat untuk menyusui. Ini memberikan hampir semua nutrisi bermanfaat bagi bayi untuk tumbuh.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berapa banyak susu formula yang memadai untuk bayi, sehingga anak tidak kehilangan nutrisi penting.

Tips membuat dan menyimpan susu formula:

  • Simpan di tempat tertutup. Wadah yang baik adalah yang paling penting untuk menyimpan susu formula.
  • Sterilisasi adalah proses menghilangkan mikroba (bakteri dan virus) yang mungkin ada di permukaan botol. Selalu bersihkan peralatan secara menyeluruh dengan air hangat dan sabun sebelum proses sterilisasi itu sendiri.
  • Setelah susu formula dibuat, jangan dibiarkan di luar selama lebih dari 1 jam. Hal ini sangat rentan terhadap pertumbuhan bakteri. Jadi, jangan menggunakannya setelah 1 jam.
  • Jika formula botol telah ada di lemari es selama lebih dari 24 jam, jangan digunakan lagi!
  • Cara terbaik untuk menyimpan botol yang disterilkan adalah dengan menempatkannya dalam wadah kedap udara, dan kemudian dinginkan. Metode ini adalah cara terbaik untuk menyimpan campuran susu formula.

Memberi susu formula untuk bayi adalah alternatif yang sehat untuk menyusui. Ini memberikan hampir semua nutrisi bermanfaat bagi bayi untuk tumbuh.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berapa banyak susu formula yang memadai untuk bayi Ayah dan Bunda, sehingga bayi tidak kehilangan nutrisi penting.

  • Referensi :

    • CDC (2022). Choosing an Infant Formula.
    • Firstcry Parenting (2018). How to Make Formula Milk for Baby.
    • Firstcry Parenting (2020). 6 Helpful Tips to Store Formula Milk.
    • Raising Children (2022). Infant formula and bottle-feeding.