Bolehkah Berikan Buncis untuk MPASI Anak 6 Bulan?

mybabymine.com - Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) merupakan makanan yang mulai diberikan saat anak memasuki usia 6 bulan. Namun, yang harus Bunda perhatikan adalah MPASI tidak bisa menggantikan ASI.
Jadi, selain ASI, Bunda mulai bisa mengenalkan anak makanan padat untuk pertama kalinya. Biasanya, para orang tua memberikan bubur, atau hati ayam yang digiling halus, kentang tumbuk, atau buah-buahan, seperti buah naga.
Lalu, bagaimana dengan sayuran, misalnya buncis? Bisakah memberikan buncis untuk MPASI anak 6 bulan? Apalagi, bentuknya yang dikhawatirkan dapat membuat anak tersedak.
Artikel ini menjawab semua keraguan Bunda.
Serba-serbi buncis untuk MPASI anak 6 bulan
Berikut serba-serbi tentang buncis untuk menu MPASI anak 6 bulan:
- Buncis tidak aman diberikan untuk anak di bawah usia 6 bulan, karena kadar nitratnya yang tinggi. Namun, anak di atas 6 bulan membutuhkan serat dari buncis. Apalagi, di tengah tumbuh dan kembangnya yang sangat cepat.
- Kandungan serat makanan tinggi di dalam buncis. Selain itu, buncis juga merupakan sumber vitamin K yang sangat baik dan berperan penting dalam proses pembekuan darah.
- Buncis juga mengandung vitamin A yang baik untuk penglihatan. Bahkan, juga tinggi vitamin C yang membantu menyerap zat besi dari makanan nabati.
- Memberikan buncis untuk anak sebaiknya direbus atau dikukus. Bayi memiliki saluran pencernaan yang halus dan mungkin tidak bisa mencerna makanan dalam bentuk mentah hingga berusia 1 tahun.
- Buncis yang masih mentah dan keras sangat bahaya jika dimakan oleh anak, karena dapat membuatnya tersedak.
- Buncis harus dicincang dan dimasak sampai lunak, dan disajikan sesuai dengan usia bayi Bunda. Penting untuk mengawasi bayi saat makan dan membuat mereka duduk tegak selama waktu makan.
Manfaat buncis untuk kesehatan anak
1. Mudah dicerna
Buncis mengandung pati dan glukosa, juga merupakan sumber serat yang baik, yang membuatnya mudah dicerna.
Serat dapat membantu makanan lewat dengan cepat melalui saluran pencernaan, dan dengan demikian mencegah anak mengalami sembelit atau konstipasi.
Selain itu, pencernaan yang sehat juga menandakan sistem kekebalan tubuh si Kecil yang kuat, sehingga mereka bisa terhindar dari penyakit infeksi.
2. Encerkan efek garam
Sodium atau natrium sangat penting untuk pertumbuhan yang sehat, tetapi terlalu banyak justru dapat menyebabkan retensi air, tekanan darah tinggi, dan ketegangan jantung.
Nah, buncis mengandung kalsium dalam jumlah besar, yang dapat membantu mencairkan efek natrium.
Oleh karena itu, buncis bisa meningkatkan fungsi ginjal, serta membantu menjaga hati bayi Bunda dalam kondisi sangat baik.
3. Bagus untuk kesehatan tulang
Si Kecil masih dalam tahap pertumbuhan. Semua nutrisi yang baik akan segera terserap, terutama kalsium dan magnesium yang penting untuk kesehatan tulang.
Nah, buncis juga merupakan sumber yang baik untuk vitamin K, yang sangat penting untuk pembentukan dan dukungan tulang yang tepat.
4. Jantung sehat
Buncis adalah sumber serat yang sangat baik, yang juga membantu mencegah tekanan darah tinggi.
Serat sangat efektif dalam menurunkan kadar kolesterol, sehingga menurunkan risiko penyakit jantung pada anak dan orang dewasa.
5. Pertumbuhan yang sehat
Buncis juga menyediakan protein yang penting untuk mencegah masalah pertumbuhan pada bayi.
Makro nutrisi ini membantu mencegah bayi jatuh sakit saat disapih dari ASI ke makanan padat (MPASI). Selain itu, protein juga membantu membangun tulang dan otot yang kuat.
6. Cocok untuk bayi dengan alergi gluten
Bayi dengan alergi gluten dapat berisiko tinggi kekurangan vitamin B, yang akhirnya membahayakan kesehatan mereka.
Buncis dapat menggantikan biji-bijian dan mengandung sejumlah vitamin B kompleks yang sama dengan biji-bijian.
Kandungan vitamin lainnya juga sangat membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi yang pesat.
Bisakah anak alergi terhadap buncis?
Kabar baiknya, kemungkinan si Kecil alergi terhadap buncis sangat kecil. Namun, dalam beberapa kasus bisa saja terjadi.
Rata-rata, akibat adanya faktor keturunan, misalnya Ayah dan Bunda atau anggota keluarga lainnya yang mengalami alergi terhadap buncis. Akhirnya, menurun pada anak.
Ayah dan Bunda harus waspada jika si Kecil memiliki tanda-tanda berikut ini setelah diberikan buncis:
- Gatal.
- Kulit, bibir, atau lidah mengalami pembengkakan.
- Bersin.
- Mengi.
- Tenggorokan seperti mengganjal atau kesulitan menelan.
- Mual, muntah, sakit perut, atau diare.
- Kesulitan bernapas.
Resep bubur buncis untuk MPASI anak 6 bulan
Gambar hanya ilustrasi
Bunda bisa mencoba resep bubur buncis di bawah ini untuk variasi menu MPASI si Kecil. Bahan dan cara membuatnya pun juga sangat mudah.
Bahan:
- 2 cangkir nasi.
- 1 cangkir buncis yang telah dicincang.
- 5 gelas air.
Durasi pembuatan: 45 menit.
Cara membuat:
- Masak nasi secara terpisah sampai matang dengan baik. Lalu, masak buncis di tempat terpisah.
- Biarkan dingin di suhu ruang dan blender keduanya.
- Bubur buncis untuk MPASI si Kecil siap disajikan.
Buncis menyimpan segudang nutrisi dan dapat dijadikan sebagai menu MPASI anak usia 6 bulan.
Sangat penting untuk mencuci, memotong, membersihkan, dan memasaknya dengan baik sebelum menyajikannya untuk anak.
Karena setiap bayi memiliki kecepatan perkembangannya sendiri, Ayah dan Bunda harus selalu memperhatikan makanan apa pun sebelum diberikan pada si Kecil.
Editor & Proofreader: Afrillia Yenita
-
Referensi :
- Firstcry Parenting (2022). Green Beans for Babies – When to Introduce, Benefits and Recipes.
- Foods Forest (2022). Green Bean Baby Food: 10 Important Health Benefits For Your Babies.
- What to Expect (2021). Introducing Green Beans to Your Baby.