ornamen

Bunda, Ini Posisi Tidur yang Baik untuk Bayi

mybabymine.com - Bayi sering tidur, dan memastikan mereka tidur dalam posisi yang aman sangat penting.

Posisi tidur yang salah pada bayi kadang-kadang dapat menyebabkan SIDS (sindrom kematian bayi yang tiba -tiba), karena mati lemas atau tercekik.

Jadi, jika Bunda masih memiliki bayi di rumah, penting untuk mengetahui posisi tidur yang baik untuk bayi.

Bagaimana posisi tidur tertentu dapat menyebabkan kematian mendadak pada bayi baru lahir? Berikut ulasannya!

Posisi tidur yang berbahaya untuk bayi

1. Tengkurap


Posisi tengkurap merupakan salah satu risiko tertinggi kematian bayi mendadak. Tengkurap dapat memberikan tekanan pada rahang bayi dan menghalangi saluran udara, sehingga bayi sulit bernapas.

Karena tengkurap membuat bayi berbaring dengan wajahnya, membuatnya menghirup udara yang sama. Akibatnya, sirkulasi pernapasan sangat rendah, kadar oksigen yang masuk ke paru-paru bayi pun jadi lebih rendah.

Selain itu, wajah bayi akan menempel lebih dalam ke kasur, sehingga menghalangi saluran udara bayi dari semua sisi.

Juga, karena hidung sangat dekat dengan kasur dalam posisi ini, bayi pun akhirnya rentan menghirup mikroba di permukaan kasur, yang dapat menyebabkan alergi.

Namun, dalam kasus kondisi medis tertentu, dokter menyarankan Ayah dan Bunda untuk menidurkan bayi dalam posisi tengkurap.

Biasanya, anak dengan refluks gastroesofageal atau malformasi udara atas tertentu, seperti sindrom Pierre Robin, disarankan untuk tidur di posisi ini.

Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak sebelum Ayah dan Bunda mencoba menidurkan bayi dengan posisi tengkurap.

2. Posisi miring


Tidur miring bukanlah posisi tidur bayi yang direkomendasikan, karena bayi cenderung berguling, kemudian tengkurap saat tidur. Ini dapat meningkatkan risiko kematian mendadak pada bayi.

Lantas, seperti apa posisi tidur yang aman untuk bayi?


Posisi tidur terlentang adalah posisi tidur yang paling aman dan terbaik untuk bayi.

Ini adalah posisi tidur bayi yang paling disarankan, karena menjaga saluran udara tetap terbuka dan mengurangi risiko mati lemas. 

Namun, posisi tidur ini juga tetap berisiko. Anak yang tidur terlentang dalam waktu yang lama bisa menderita kepala rata di satu sisi tertentu (plagiocephaly) atau kepala yang rata ada di bagian belakang (brachycephaly).

Untuk mencegah risiko bahaya ini, cobalah lakukan beberapa hal berikut:

  • Saat terjaga, biarkan bayi terlentang.
  • Ketika anak bangun, balikkan posisinya, atau biarkan si Kecil dalam posisi miring.
  • Lebih baik sering mengubah posisi tidur bayi untuk menghindari risiko tersebut.

Tips mengurangi risiko SIDS pada bayi

Berikut ini tips untuk mengurangi risiko kematian mendadak pada bayi dan memastikan si Kecil tidur dengan nyenyak:

1. Hindari menggunakan kasur yang terlalu empuk.

Banyak orang tua membuat kesalahan dengan memilih kasur yang sangat empuk untuk bayi. Ini harus dihindari.

Bayi harus ditidurkan di kasur yang sedikit keras. Juga, penggunaan bantal terlalu lembut dan empuk harus dihindari, karena secara tidak sengaja menutupi kepala bayi.

2. Hindari selimut.

Hindari menggunakan selimut untuk membuat tempat tidur empuk dan lembut. Ini mungkin membuat posisi bayi tenggelam di tempat tidur dan meningkatkan risiko mati lemas.

Cukup letakkan bayi di atas kasur yang bersih.

3. Selimuti bayi dengan benar.


Selimut seharusnya hanya menutupi bayi di bagian dada. Lengan bayi berada di luar selimut untuk memastikan bahwa selimut tidak terguling ke kepala dan mencekik bayi.

Jika ingin lebih aman, Bunda bisa membedong bayi agar tetap hangat.

4. Kenakan pakaian yang pas.

Penting untuk memakaikan bayi dengan pakaian yang pas supaya bisa tidur nyenyak. Pastikan pakaiannya tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar.

5. Hindari tidur bersama dengan bayi.

Bayi yang berbagi tempat tidur dengan orang tua atau saudaranya sangat tidak disarankan. Tidur bersama dengan bayi dapat meningkatkan peluang kematian mendadak pada si Kecil.

Saat tidur, lengan Bunda mungkin secara tidak sengaja menutupi wajah bayi. Akhirnya, membuatnya tercekik.

Tips mengajarkan bayi tentang 'jam tidur'

Mengajarkan anak sejak dini mengenai jam tidur perlu Ayah dan Bunda lakukan. Hal itu bisa membuatnya tidur nyenyak dan si Kecil terbiasa dengan waktu tidur tersebut.

Berikut tipsnya:

  • Konsistensi: Bunda bisa memulai rutinitas tidur dan melakukannya secara teratur, misalnya membacakan dongeng sebelum tidur atau menemaninya terlebih dahulu sebelum tidur.
  • Pengingat sebelum tidur: Bayi dapat mengambil manfaat dari beberapa pengingat bahwa waktu tidur semakin dekat. Misalnya, dengan memberikan pelukan hangat atau menyusui sebelum tidur.
  • Matikan lampu: Ini membantu anak untuk membedakan perbedaan antara siang dan malam. Jika dia bangun dan gelap, maka itu masih 'waktu malam'.

Bayi yang baru lahir rentan terhadap kematian mendadak, karena posisi tidur yang salah.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tentang berbagai posisi tidur dan risiko yang dialami oleh bayi yang baru lahir. Meluangkan waktu untuk mempelajari informasi yang diperlukan ini akan sangat membantu menjaga keamanan anak.

  • Referensi :

    • Mom and Junction (2022). Why Is Sleeping On Back Considered Best For Babies?
    • Pampers (2021). The best sleeping position for your baby.
    • The Lullaby Trust. The best sleeping position for your baby.
    • Very Well Family (2020). The Safest Sleeping Position for Your Baby.