ornamen

Bunda, Jangan Asal Memandikan Bayi, Ini Penjelasannya!

mybabymine.com - Para orang tua kerap khawatir setiap kali memandikan bayinya yang baru lahir. Terkadang, memandikannya sehari sekali, atau bahkan, dua kali sehari.

Secara tidak langsung, tindakan ini sebenarnya juga melatih anak untuk berperilaku bersih sejak dini. Jadi, mandi setiap hari, khususnya di Indonesia yang merupakan negara tropis, dianggap hal yang biasa.

Nah, berapa kali sih sebaiknya Ayah dan Bunda harus memandikan bayi yang baru lahir? Apakah sama seperti Ayah dan Bunda yang mandi setiap dua kali sehari?

Artikel berikut akan menjelaskannya secara lengkap.

Fakta memandikan bayi yang baru lahir


Ternyata, bayi yang baru lahir tidak diwajibkan mandi dua kali sehari.

Tenaga kesehatan global menyarankan orang tua agar memandikan anaknya yang baru lahir sekitar 2-3 kali seminggu, dan itu sudah cukup untuk menjaga kebersihan tubuhnya.

Boleh saja jika Bunda ingin memandikannya setiap hari, tetapi tidak perlu sampai dua kali sehari. Hal ini bisa membuat kulit si Kecil gampang mengalami iritasi dan kering.

Selain itu, durasi bayi mandi juga perlu diperhatikan, apalagi jika ia memiliki kulit kering atau sensitif. Memandikannya sekitar 5-10 menit sudah cukup lama untuk bayi yang baru lahir. 

Ayah dan Bunda juga bisa membersihkan tubuhnya dengan kain lembut yang bersih dan air hangat. 

Manfaat memandikan bayi baru lahir

1. Tubuh yang bersih.

Meskipun bayi hanya bisa menangis seharian, belum melakukan kegiatan yang sama dengan anak-anak yang sudah aktif bermain di luar, mandi tetaplah diperlukan olehnya.

Bayi juga perlu dibersihkan rambutnya, agar bebas dari kotoran atau bakteri yang menempel, serta mengurangi rasa gatal.

2. Tubuh tetap sehat.

Mandi membantu melindungi kesehatan kulit bayi Ayah dan Bunda.

Kulit bayi masih rapuh, dan salah satu cara untuk melindunginya adalah dengan menggunakan sabun yang dibuat khusus untuk bayi.

Mandi juga merupakan waktu untuk memeriksa tubuhnya, apakah ada ruam atau area kulit kering.

Memijat tangan dan kakinya dengan lembut sambil membersihkan tubuhnya juga dapat melancarkan sirkulasi darah si Kecil.

Bayi yang tidak memiliki rambut tetap harus dibersihkan kepalanya untuk menghilangkan "ketombe bayi".

Menurut Hello Mother Hood, ketombe bayi dapat disebabkan oleh pertumbuhan jamur berlebih di kulit kepala, dan mengakibatkan sel-sel kulit meluruh secara abnormal.

Bergabung dengan minyak kulit kepala, terbentuklah gumpalan serpihan putih yang kita kenal sebagai ketombe, dan ini dapat diminimalkan dengan cara keramas.

3. Memperoleh manfaat emosional.


Mandi bisa menjadi waktu santai untuk meningkatkan bonding Ayah dan Bunda dengan si Kecil.

Ini karena memandikan bayi yang baru lahir dapat sekaligus mengenalkannya dengan sentuhan, dan memberinya perasaan kontak kulit.

Bertatap muka sambil memandikannya dapat mempromosikan kontak mata dan memberikan interaksi positif antara Ayah dan Bunda dengan si Kecil.

Membalut tubuhnya dengan handuk dan mengeringkannya dengan lembut setelah mandi juga memungkinkan bayi merasa hangat, nyaman, dan juga aman.

4. Sebagai waktu bermain.

Selain manfaat kesehatan dan emosional, aktivitas mandi juga bisa menjadi waktu bermain untuk si Kecil.

Percikan air memungkinkan bayi Ayah dan Bunda untuk belajar tentang tekstur air.

Mainan bayi dan gelembung-gelembung air melatih koordinasi tangan dan matanya, serta menyenangkan untuk dimainkan di dalam bak mandi.

Menyanyikan lagu dan menunjukkan bagian-bagian tubuh juga menjadi cara bermain yang menyenangkan dan dapat dinikmati bayi ketika mandi. 

Cara memandikan bayi dengan benar dan aman

Berikut beberapa cara memandikan bayi baru lahir yang bisa Ayah dan Bunda praktikkan:

  • Ayah dan Bunda harus fokus saat memandikan si Kecil. Meski menggemaskan, disarankan jangan menggunakan ponsel selama memandikan bayi. 
  • Saat memandikan si Kecil, pastikan Ayah dan Bunda memiliki semua yang dibutuhkan dalam jangkauan, misalnya handuk, waslap, krim atau salep, pakaian bersih, dan popok bersih.
  • Hindari menggunakan sabun, karena ini akan mengeringkan kulit si Kecil yang baru lahir. Bila perlu, gunakan minyak bebas pewangi atau pembersih yang gentle.
  • Jika ingin menggunakan sabun, pastikan yang sesuai untuk kulit si Kecil.
  • Jangan terlalu banyak menggunakan sabun. Cukup pakai ujung jari Ayah dan Bunda sebagai takarannya.
  • Posisikan kamar mandi di suatu tempat yang stabil dan ketinggian yang mudah dijangkau. Juga, membuat Ayah dan Bunda nyaman untuk menggendong si Kecil.
  • Isi bak mandi bayi dengan air hangat yang cukup
  • Lepaskan jam tangan dan perhiasan Ayah dan Bunda sebelum memandikan si Kecil.
  • Jangan menambahkan air lagi saat bayi berada di dalam bak. Sebab, tubuhnya masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan perubahan suhu air.
  • Gunakan karpet atau keset anti-licin untuk menghindari Ayah atau Bunda, bahkan si Kecil terpeleset.
  • Jauhkan barang-barang elektronik dari bak.

Waspadai kondisi ini saat memandikan bayi

Tenggelam dan melepuh menjadi dua risiko utama ketika memandikan bayi.

Untuk menghindari risiko melepuh, Ayah dan Bunda bisa mengukur air hangat yang digunakan untuk memandikan si Kecil, yaitu di bawah 38C jika diukur dengan termometer atau air hangat suam-suam kuku.

Tenggelam pun juga bisa terjadi jika Ayah dan Bunda tidak mengawasi si Kecil. Ingat! Tragedi ini bisa sangat cepat terjadi - hanya perlu 20 detik.

Hal yang lebih berbahaya lagi adalah bayi bisa tenggelam secara diam-diam, tanpa batuk atau cipratan. Bahkan, Ayah dan Bunda bisa saja tidak menyadari bahwa bayi berada dalam bahaya.

Jadi, meski kelihatannya sepele, ternyata memandikan bayi yang baru lahir juga perlu perhatian khusus dari Ayah dan Bunda.

Hal ini untuk menghindari risiko cedera hingga tenggelam yang dapat membahayakan nyawa si Kecil.

Editor & Proofreader: Afrillia Yenita

  • Referensi :

    • Hello Mother Hood (2017). The Importance of Bathing a Baby.
    • Mayo Clinic (2022). Baby bath basics: A parent's guide.
    • Raisingchildren.net.au (2020). Bathing a new.
    • Raisingchildren.net.au (2021).Bath safety: babies and children.