Catat! Ini Pentingnya ASI Eksklusif bagi Bayi

mybabymine.com - Air susu ibu (ASI) dipercaya menjadi sumber nutrisi utama bagi bayi yang baru lahir. Sesuai dengan anjuran WHO (World Health Organization), Bunda disarankan untuk memberikan ASI secara eksklusif sejak bayi baru lahir hingga usia 6 bulan.
Untuk mengetahui pentingnya ASI eksklusif dan kandungan apa saja yang ada di dalam ASI, yuk simak ulasan artikel berikut!
Pentingnya ASI eksklusif untuk bayi
ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber nutrisi yang ideal bagi bayi. Oleh karena itu, anjuran pemberian ASI secara eksklusif sangat ditekankan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tumbuh kembangnya.
Selama pemberian ASI eksklusif, bayi disusui tanpa batas waktu.
Bayi yang meminum ASI akan tumbuh lebih cepat di usia 2-3 bulan pertama. Walapun berat badannya akan turun sekitar 7% di minggu awal kehidupannya, ia akan tumbuh kembali mengejar berat badan idealnya.
ASI memiliki kandungan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh tubuh bayi, terutama ketika baru lahir.
ASI eksklusif untuk tumbuh kembang bayi
Dilansir dari IDAI, terdapat perbedaan pola kenaikan berat badan antara bayi yang diberikan ASI dengan bayi yang diberikan susu formula, di mana bayi yang diberikan susu formula cenderung mengalami kegemukan.
Di tahun pertama kehidupan anak, menjadi masa penting untuk pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan, kemampuan motorik, mental, serta sosial dan emosionalnya.
Nah, asupan nutrisi sangat memengaruhi proses-proses tersebut, dan ASI adalah zat gizi terbaik untuk perkembangan otak bayi.
Kontak fisik yang terjadi selama menyusui dapat memenuhi kebutuhan emosi bayi
Proses menyusui akan memperkuat ikatan batin antara ibu dan bayi.
Hubungan batin ini juga berperan dalam menentukan perilaku anak di waktu yang akan datang, menstimulasi perkembangan otak, menstimulasi perhatian anak terhadap dunia luar, serta membentuk kelekatan antara ibu dan bayi.
Beberapa penelitian menemukan bahwa pemberian ASI menghasilkan anak yang lebih penuh kasih sayang dan menunjukkan progresivitas perkembangan yang lebih baik.
Selain itu, bayi yang diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan mampu merangkak dan duduk lebih dulu dibandingkan dengan bayi yang sudah mendapatkan MPASI sejak usia 4 bulan.
ASI juga berperan dalam perkembangan neuro-kognitif anak
Perkembangan ini dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan, yang memerlukan asupan nutrisi cukup dan peran orang tua untuk menstimulasinya.
Studi menemukan bahwa bayi dengan ASI kurang dari 3 bulan memiliki Intelectual Quotien (IQ) yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok bayi yang mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan.
Oleh sebab itu, pemberian ASI yang lebih lama berpengaruh terhadap kemampuan kognitif anak.
Apa saja kandungan di dalam ASI?
ASI dengan berbagai manfaatnya, mengandung komponen-komponen sebagai berikut:
- IgA dan sIgA: mengikat mikroorganisme di saluran cerna, agar tidak menyerang organ.
- IgM dan IgG: antibodi yang spesifik memberikan pertahanan terhadap patogen yang pernah menyerang ibu.
- Laktoferin: mengikat zat besi yang dibutuhkan bakteri, sehingga menghambat bakteri untuk tumbuh.
- Lisozim: menghancurkan dinding sel bakteri.
- Lipoprotein lipase dan lipase yang diaktivasi garam empedu: menjadi enzim dalam proses lipolisis trigliserida dalam ASI, yang menghasilkan monogliserida dan asam lemak bebas.
- Monogliserida dan asam lemak bebas: menghancurkan membran beberapa jenis virus dan protozoa.
- Asam linoleat: asam lemak esensial sebagai prekursor pembentukan prostaglandin dan leukotrien.
- Asam alfa-linoleat: asam lemak esensial sebagai prekursor asam dokosaheksaenoat (DHA).
Secara garis besar, ASI kaya akan komponen-komponen yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh, seperti antibodi spesifik (IgA, IgG, dan IgM), laktoferin, dan lisozim.
Kandungan dalam ASI juga bisa menyerang virus serta protozoa yang berbahaya bagi tubuh anak.
Apakah Bunda yang bekerja bisa memberikan ASI eksklusif?
Tentu! Berikut tips untuk Bunda agar tetap bisa memberikan ASI eksklusif selama bekerja:
- Jika memungkinkan, Bunda bisa membawa bayi ke tempat kerja.
- Jika tidak memungkinkan untuk membawa bayi ke tempat kerja, Bunda bisa pulang untuk menyusui di waktu istirahat jika lokasi rumah dekat dengan kantor.
- Jika tempat bekerja jauh dari rumah, Bunda bisa memerah ASI sebelum berangkat bekerja, dan dititipkan ke pengasuh untuk diberikan pada bayi.
- Saat Bunda memerah ASI, pastikan Bunda mengeluarkan ASI sebanyak mungkin sampai payudara kosong.
- ASI hasil perah juga bisa disimpan di dalam lemari es untuk digunakan di lain waktu.
Kesimpulan
ASI merupakan nutrisi utama untuk proses tumbuh kembang anak. Bayi harus terus dipantau dengan kurva WHO untuk memastikan pertumbuhannya optimal.
Selain untuk kebutuhan fisik, proses menyusui juga berperan untuk memenuhi kebutuhan emosi dan stimulasi sang buah hati. Jadi, upayakanlah untuk memberikan ASI secara eksklusif kepada buah hati Ayah dan Bunda.
Editor & Proofreader: Afrillia Yenita
-
Referensi :
- IDAI (2015). Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti pada Bayi dan Batita di Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi.
- IDAI (2013). Air Susu Ibu dan Tumbuh Kembang Anak.
- IDAI (2013). ASI Eksklusif pada Ibu yang Bekerja.