ornamen

Cegah Stunting pada Anak Sejak dalam Kandungan

mybabymine.com - Stunting adalah ketika seorang anak tidak sesuai dengan tinggi atau berat badan untuk seusianya. Biasanya, ini terjadi karena kekurangan gizi, infeksi berulang, bahkan stimulasi sosial yang buruk.

World Health Organization (WHO) mengkategorikan ini sebagai anak-anak yang terhambat tumbuh. Hal itu bisa dilihat dari perkembangan fisik anak, kenaikan berat badan atau tinggi badannya yang lebih rendah dari rata-rata untuk usia mereka. 

Anak-anak yang pertumbuhannya terhambat mungkin juga memiliki sistem kekebalan tubuh, fungsi otak, dan perkembangan organ yang buruk.

Parahnya lagi, kondisi stunting dapat membatasi produktivitas anak di masa depan dan mengancam kesehatannya dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, penting bagi Ayah dan Bunda untuk mencegah kondisi stunting pada anak sejak dalam kandungan.

Penyebab stunting


Berikut beberapa faktor penyebab stunting pada anak yang harus Ayah dan Bunda ketahui:

  • Asupan nutrisi yang buruk dan kurangnya akses untuk makan makanan yang beragam.
  • Sanitasi yang buruk dan tidak ada akses untuk minum air yang bersih.
  • Kurangnya perawatan kesehatan yang tepat untuk anak dan Bunda sejak hamil.

Jika seorang ibu kurang gizi, kemungkinan besar bayi yang akan dilahirkannya memiliki berat badan lahir rendah (BBLR).

Ini bisa memicu siklus stunting - tanpa perawatan pascanatal dan asupan nutrisi yang tepat, besar kemungkinan bayi akan menderita pertumbuhan terhambat.

Namun, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah stunting, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) sejak awal kehamilan.

Pencegahan stunting

Selama kehamilan, otak bayi berkembang dengan kecepatan yang mencengangkan. Itu mulai tumbuh pesat dari awal kehamilan.

Tabung saraf terbentuk hanya 16 hari setelahnya. Kemudian, saat Bunda memasuki usia kehamilan 7 bulan, otak anak bahkan sudah menyerupai orang dewasa.

Usia minggu ke-4 kehamilan, otak diperkirakan telah terbentuk lebih dari 10.000 sel. Hingga minggu ke -24, berisi 10 miliar sel-sel otak.

Nutrisi si Kecil di dalam kandungan didapatkan dari Bunda. Seolah menjadi bahan bakar yang sangat diperlukan yang menggerakkan banyak transformasi yang luar biasa ini.

Nutrisi tersebut juga memicu pembentukan sinapsis, yang memberikan dasar untuk kemampuan anak belajar.

Jika Bunda kekurangan kalori yang memadai, protein, asam lemak, atau mikronutrien utama selama masa kehamilan, maka proses perkembangan saraf si Kecil dapat terganggu.

Berikut yang harus Bunda lakukan untuk membantu menekan risiko stunting pada anak selama kehamilan:

  • Pertahankan berat badan normal sebelum dan selama kehamilan.
  • Makan beragam, bergizi, dan seimbang.
  • Melakukan setidaknya 4 kali pemeriksaan pra-kelahiran.
  • Konsumsi suplemen asam folat dan zat besi selama 180 hari untuk mencegah anemia. Asam folat juga diperlukan untuk pengembangan sistem saraf bayi dan mencegah cacat otak.
  • Gunakan garam yang cukup beryodium dalam persiapan makanan.
  • Siapkan rencana kelahiran hingga menyusui.

Nutrisi esensial yang diperlukan selama kehamilan


Di awal kehamilan, Bunda sangat disarankan untuk terus makan seperti biasanya. Apalagi, jika mengalami mual-mual, yang menyebabkan hilangnya nafsu makan hingga lesu.

Juga, Bunda disarankan meningkatkan 350 kalori setiap hari di trimester kedua. Selanjutnya, 450 kalori setiap hari di trimester ketiga saat bayi terus tumbuh.

1. Protein

Protein sangat penting untuk memastikan pertumbuhan jaringan dan organ bayi yang tepat, termasuk otak. Ini juga membantu pertumbuhan jaringan payudara dan uterus selama kehamilan.

Bahkan, protein juga terlibat dalam peningkatan suplai darah, memungkinkan lebih banyak darah yang dikirim untuk janin.

Kebutuhan protein Bunda meningkat selama setiap trimester kehamilan, tergantung pada berat badan dan trimester kehamilan Bunda.

Konsultasikan dengan dokter untuk melihat seberapa banyak protein yang Bunda perlukan secara khusus.

Sumber protein yang baik meliputi:

  • Daging sapi.
  • Ayam.
  • Ikan salmon.
  • Udang.
  • Selai kacang.
  • Keju.
  • Kacang polong.

2. Kalsium

Kalsium membantu membangun tulang bayi dan mengatur penggunaan cairan tubuh.

Ibu hamil membutuhkan 1.000 mg sumber kalsium, idealnya dalam 2 dosis 500 mg per hari. Bunda mungkin membutuhkan kalsium tambahan untuk melengkapi vitamin prenatal biasa.

Sumber kalsium yang baik meliputi:

  • Susu.
  • Yogurt.
  • Keju.
  • Ikan dan makanan laut rendah merkuri, seperti salmon, udang, lele, dan tuna.
  • Tahu.
  • Sayuran hijau gelap dan berdaun.

3. Folat

Folat, juga dikenal sebagai asam folat, memainkan peran penting dalam mengurangi risiko cacat tabung saraf.

Ini adalah cacat lahir utama yang memengaruhi otak bayi dan sumsum tulang belakang, seperti spina bifida dan anencephaly.

Saat Bunda hamil, American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) merekomendasikan asupan 600-800 mcg folat.

Bunda bisa mendapatkan asam folat dari makanan ini:

  • Hati sapi atau ayam.
  • Kacang-kacangan.
  • Lentil.
  • Telur.
  • Sayuran hijau gelap dan berdaun, seperti bayam.

4. Zat besi

Zat besi bekerja sama dengan natrium, kalium, dan air untuk meningkatkan aliran darah. Ini membantu memastikan bahwa oksigen yang cukup disediakan untuk Bunda dan si Kecil.

Bunda harus mendapatkan 27 mg zat besi per hari, lebih disukai bersama dengan beberapa vitamin C untuk meningkatkan penyerapan.

Sumber nutrisi yang baik untuk zat besi meliputi:

  • Sayuran hijau gelap dan berdaun.
  • Buah sitrus, seperti jeruk.
  • Roti gandum.
  • Daging sapi dan unggas.
  • Telur.

Nutrisi lain yang juga diperlukan untuk membuat Bunda berkembang selama kehamilan, seperti kolin, garam, dan vitamin B.

Hindari mengonsumsi junk food atau makanan yang terlalu banyak diproses. Keripik dan soda, misalnya, tidak mengandung nilai gizi yang esensial selama kehamilan. 

Ini tidak berarti bahwa Bunda harus menghindari semua makanan favorit selama kehamilan. Seimbangkan saja porsinya dengan makanan bergizi, sehingga tidak melewatkan vitamin atau mineral penting.

Kesimpulan

Stunting bisa dicegah sejak Bunda mengandung, atau dalam 1000 hari pertama kehidupan (periode di mana nutrisi yang baik harus diberikan dari Bunda untuk anak).

Hal itu untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak yang tepat, yang dimulai dari kehamilan hingga ulang tahun kedua anak.

  • Referensi :

    • Concern USA (2019). Stunting: What It Is and What It Means.
    • Healthline (2020). Nutritional Needs During Pregnancy.
    • Kementerian Kesehatan RI (2022). 3 Upaya Penting Kemenkes Dalam Menurunkan Stunting.
    • Positive Parenting (2018). Healthy Nutrition Prevents Stunting.
    • UNICEF. Stunting Prevention.