Dear Bunda, Ini Tantangan dan Masalah saat Menyusui

mybabymine.com - Bunda telah melahirkan si Kecil dengan sehat. Kini saatnya memberikan Air Susu Ibu (ASI), agar kebutuhan gizi si Kecil terpenuhi secara sempurna.
Pakar kesehatan setuju bahwa menyusui adalah pilihan paling sehat untuk Bunda dan si Kecil. Mereka juga merekomendasikan agar bayi hanya diberi makan ASI selama 6 bulan pertama.
Kemudian, dilanjutkan dengan memberi ASI sebagai bagian utama dari makanan pendamping (MPASI) sampai si Kecil berusia setidaknya 1 hingga 2 tahun.
Sayangnya, menyusui tidak selalu datang secara alami. Bahkan, tak semudah membalikkan telapak tangan.
Meski begitu, Bunda tidak boleh menyerah. Dengan dukungan yang tepat, Bunda bisa melewati beberapa kesulitan saat menyusui si Kecil.
Berikut adalah beberapa masalah yang kadang-kadang dialami Bunda saat menyusui, plus cara menanganinya.
Dear Bunda, Ini Tantangan dan Masalah saat Menyusui
1. Puting payudara sakit dan bengkak
Masalah menyusui yang paling umum terjadi adalah puting payudara sakit dan bengkak. Meski belum memiliki gigi, saat mulut si Kecil menyedot ASI, dapat menimbulkan rasa sakit di area payudara, terutama puting.
Lantas, apa yang menyebabkan puting sakit bahkan membengkak?
- Teknik menyusui yang buruk.
- Posisi yang salah saat menyusui.
- Tidak merawat puting.
Kulit terlalu kering atau terlalu lembab.
Bagaimana cara Bunda bisa menangani hal ini? Berikut tipsnya:
- Ubah posisi saat menyusui untuk meringankan rasa sakit.
- Bantu si Kecil melepaskan puting jika rasa sakit sudah tidak tertahankan. Caranya dengan memasukkan jari secara lembut ke sisi mulut si Kecil.
- Oleskan minyak zaitun atau salep yang mengandung lanolin untuk membantu menenangkan puting yang kering atau retak.
- Berikan bayi sesuatu yang dingin dan basah untuk dikunyah beberapa menit sebelum menyusui. Hal ini dapat membantu mencegah area puting kering.
- Stimulasi si Kecil untuk menyedot ASI secara perlahan.
- Gunakan krim penghilang rasa sakit saat si Kecil tengah tertidur.
- Kompres payudara dengan kantong es untuk mengurangi pembengkakan.
2. ASI seperti tersumbat
Ketika payudara Bunda terlalu penuh atau menyusui lebih lama dari biasanya, ASI dapat kembali ke saluran, lalu menyumbatnya.
Kondisi ini mungkin terjadi jika si Kecil menyusu dengan tidak teratur. Alhasil, ASI terasa seperti tersumbat. Bra yang terlalu ketat dan tidak nyaman juga bisa menjadi penyebabnya.
Berikut tanda-tanda saat Bunda merasa ASI seperti tersumbat:
- Payudara Bunda terasa lebih kencang.
- Payudara Bunda sakit saat disentuh, atau ada kemerahan.
- Panas dan kemerahan di satu area payudara.
- Benjolan yang bisa terasa dekat dengan kulit.
- Terkadang, muncul titik putih kecil pada pembukaan saluran di puting.
Untuk mengatasinya, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan, yaitu:
- Memijat area yang sakit dengan lembut, hingga membuat Bunda merasa lebih nyaman.
- Kompres payudara saat tidur untuk mengurangi pembengkakan.
- Jika ASI tampak penuh, segera gunakan pompa ASI untuk menyimpannya.
- Kenakan bra yang nyaman dan sesuai dengan ukuran payudara Bunda.
3. Infeksi bakteri
Mastitis adalah infeksi bakteri pada payudara yang ditandai oleh gejala seperti flu. Bunda akan mengalami demam dan nyeri di payudara yang terkena.
Kondisi ini umum terjadi dalam beberapa minggu pertama setelah kelahiran. Namun, dapat terjadi kapan saja selama menyusui.
Selain itu, bisa juga disebabkan oleh masalah menyusui lainnya, seperti saluran susu yang tersumbat, pembengkakan, atau bahkan puting yang nyeri.
Hal-hal tersebut dapat menunjukkan bakteri memasuki payudara dan menyebabkan infeksi.
Satu-satunya cara untuk mengobati mastitis adalah dengan antibiotik. Silahkan Bunda konsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk meminta resepnya.
Untuk mengurangi rasa sakit, Bunda bisa mengompres hangat di bagian payudara yang terkena.
4. Infeksi di mulut si Kecil
Thrush adalah infeksi jamur di mulut bayi yang dapat menyebar ke payudara Bunda.
Adapun ciri-cirinya termasuk puting merah dan terkadang, bersisik. Bunda juga dapat mengalami sensasi gatal atau nyeri payudara yang parah.
Dalam hal ini, Bunda harus konsultasi ke dokter. Biasanya, Bunda akan mendapatkan resep obat anti jamur untuk dimasukkan ke puting.
Pastikan juga untuk menjaga payudara Bunda tetap bersih dan kering, agar jamur tidak muncul atau berkembang.
5. ASI kurang banyak
Secara teori, menyusui adalah sistem pasokan (supply) dan permintaan (demand). Semakin banyak tubuh Bunda memompa, semakin banyak pula ASI diproduksi.
Namun, saat menyusui, Bunda bisa saja mengalami masa-masa ketika ASI yang keluar sangat sedikit. Bahkan mungkin, tidak cukup untuk membuat si Kecil merasa kenyang.
Dalam hal ini, Bunda bisa menggunakan susu formula untuk mencukupi kebutuhan gizi si Kecil selain dari ASI.
Jika Bunda khawatir tentang bagaimana si Kecil tumbuh, Bunda bisa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter anak sebelum mulai menambahkan susu formula.
Tips tambahan agar sukses menyusui
Bunda juga disarankan mengonsumsi makanan yang dapat menambah volume ASI, misalnya daun katuk, serta menjaga tubuh tetap terhidrasi dan melengkapi makanan bergizi.
Jangan lupa, Bunda pun harus beristirahat dengan cukup untuk membantu mempertahankan pasokan susu yang baik.
Meski ada tantangan dan masalah saat menyusui, semua itu terbayar saat melihat si Kecil bisa tumbuh sehat dan ceria.
Untuk Bunda yang jadi pejuang ASI, jangan langsung menyerah jika mengalami kesulitan dalam menyusui, ya!
Editor & Proofreader: Afrillia Yenita
-
Referensi :
- Health Direct (2020). Breastfeeding Problems.
- USDA. Common Breastfeeding Challenges.
- What to Expect (2022). Most Common Breastfeeding Problems and Solutions.