Haruskah Anak Tidur Sendiri di Kamarnya?

mybabymine.com - Memutuskan untuk membuat si Kecil tidur di kasur bahkan di kamarnya sendiri merupakan hal yang sulit. Ayah dan Bunda pasti ingin tidur bersamanya, agar dapat memantaunya tanpa terlewat sedikit pun.
Bayi maupun balita yang tidur bersama orang tua adalah hal yang umum. Orang tua merasa begitulah cara mereka menyayangi dan menjaga anaknya. Kira-kira, apakah Ayah dan Bunda termasuk orang tua yang tidur bersama anak atau membiarkannya tidur sendiri di kamarnya?
Ayah dan Bunda pasti penasaran kan, apakah sebenarnya anak perlu tidur terpisah dari orang tua atau tidak? Yuk, langsung saja simak ulasan lengkap berikut ini!
Kenapa anak harus belajar tidur sendiri?
Melatih anak untuk tidur terpisah dari orang tuanya di kamarnya sendiri memiliki beberapa manfaat, yaitu:
- Membentuk suasana malam yang mandiri untuk si Kecil. Anak akan belajar untuk terlelap sendiri hingga paham cara untuk menenangkan diri sendiri ketika ia merasa stres atau cemas saat waktu tidur. Hal ini menjadi langkah penting dalam proses perkembangan emosionalnya yang sehat.
- Menjaga kualitas tidur para orang tua sendiri. Ketika si Kecil telah mencapai usia 3-5 tahun hingga usia sekolah, maka pola tidurnya akan menunjukkan perilaku seperti menendang, berputar, atau menepuk di dalam tidurnya. Hal tersebut berpotensi mengganggu kenyamanan tidur, sehingga dikhawatirkan membuat Ayah dan Bunda lelah dan stres saat beraktivitas di siang hari, karena kualitas tidur yang kurang baik.
Kapan sebaiknya anak mulai tidur sendiri?
Hampir semua orang tua menganggap membiarkan anaknya tidur sendiri di kamar merupakan hal yang menakutkan. Faktanya, ini justru membangun pola tidur dan perkembangan emosional anak yang sehat.
Menurut penelitian, anak yang mulai tidur sendiri sejak usia 4 bulan akan menunjukkan pola tidur yang lebih baik (mereka bisa tidur pulas lebih lama), sedangkan anak yang tidur dengan orang tuanya memiliki waktu tidur yang lebih pendek.
Penting diketahui bahwa anak memiliki waktu tidur yang cukup banyak dibandingkan dengan orang dewasa. Mereka membutuhkan waktu tidur sekitar 9-12 jam dalam sehari.
Beberapa penelitian lain bahkan merekomendasikan anak untuk tidur sendiri di kamarnya sejak usia 1 tahun.
Terlepas dari itu semua, semakin bertambahnya usia anak, semakin mereka cemas dengan perpisahan tersebut. Anak akan lebih sulit untuk diajarkan tidur di kamarnya sendiri. Oleh sebab itu, mumpung usia anak masih kecil, akan lebih mudah bagi para orang tua di kemudian hari, dengan catatan anak tetap mendapatkan pengawasan yang baik dari Ayah dan Bunda.
Jangan lupa, siapkan kamar dan suasana tidur yang aman dan nyaman untuk si Kecil, ya!
Cara melatih anak tidur sendiri di kamarnya
Anak yang mulai untuk tidur sendiri di kamarnya pasti akan mengalami kecemasan. Ia akan menangis saat di kamar sendiri dan tenang jika ada Ayah atau Bunda.
Inilah yang dinamakan dengan kecemasan perpisahan atau "separation anxiety", yang terjadi di saat waktu tidur akibat adanya perubahan. Kecemasan ini biasanya terjadi pada anak yang lebih besar.
Berikut beberapa hal yang bisa Ayah dan Bunda lakukan untuk melatih anak tidur sendiri di kamarnya:
- Membuat rutinitas waktu tidur. Si Kecil yang memiliki waktu tidur yang sama setiap hari akan merasa lebih nyaman dan lebih mudah untuk terlelap.
- Buat ruangan kamarnya lebih gelap atau gunakan lampu yang tidak terlalu terang. Cahaya minimal dapat memudahkan si Kecil tidur dan menstimulasi siklus tidur yang sehat.
- Jangan letakkan banyak mainan di kasurnya. Hal tersebut dapat mendistraksi si Kecil, sehingga ia akan bermain dan melewatkan waktu tidurnya.
- Saat awal perubahan, temani si Kecil sebentar di kamarnya. Misalnya, Ayah dan Bunda duduk sebentar di karpet atau kasur si Kecil sampai ia terlelap.
- Jika memungkinkan, Ayah dan Bunda bisa menggunakan "baby monitor", yang bekerja seperti CCTV dan bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan si Kecil. Hal ini dapat membantu memantau si Kecil dan bisa mengetahui saat si Kecil butuh bantuan.
- Berikan pujian atau hadiah ketika si Kecil mulai berani untuk tidur sendiri di kamarnya. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan diri anak dan membuatnya senang untuk melakukannya. Misalnya, Ayah dan Bunda bisa memberikan 1 tiket setiap malamnya. Jika terkumpul 10 tiket, maka si Kecil bisa menukarnya dengan makanan kesukaannya atau mainan kesukaannya. Hal tersebut bisa memotivasi si Kecil untuk berani tidur sendiri.
Melatih perkembangan emosional anak merupakan salah satu langkah penting dalam proses tumbuh kembangnya. Salah satu caranya adalah dengan membiasakan anak tidur sendiri di kamarnya. Namun, Ayah dan Bunda juga harus memperhatikan lingkungan kamarnya, pastikan tidak ada benda-benda yang berbahaya dan anak tidak akan terjatuh dari kasurnya.
Editor & Proofreader: Afrillia Yenita
-
Referensi :
- MedicineNet (2021). What Age Should A Child Sleep in Their Own Bed?
- Quirky Kid. Co-sleeping with Children.
- TheAsianParent. Banyak Manfaat, Ini Cara Melatih Bayi Tidur Sendiri.
- Paul et al. 2017. Mother-infant room-sharing and sleep outcomes in the INSIGHT study. Pediatrics. 140 (1): e20170122.