Hati-Hati Overstimulasi, Yuk, Kenali Tandanya pada Anak!

mybabymine.com - Stimulasi adalah hal yang penting untuk diberikan kepada anak di masa tumbuh kembangnya.
Namun, tahukah Ayah dan Bunda bahwa si Kecil juga bisa kelelahan jika diberikan stimulasi yang berlebihan?
Yuk, cari tahu lebih banyak mengenai overstimulasi pada anak melalui artikel berikut!
Apa itu overstimulasi?
Overstimulasi adalah kondisi di mana anak menerima stimulasi, berupa kegiatan, sensasi sensoris, suara, atau pengalaman melebihi kapasitas yang dapat dirinya terima.
Hal ini sering terjadi saat si Kecil dibawa ke tempat yang ramai, seperti acara keluarga, tempat bermain, atau tempat wisata.
Ayah dan Bunda pastinya senang saat bisa bermain dan memberikan stimulasi kepada si Kecil. Namun, perlu diingat bahwa terdapat batasan dalam memberikan stimulasi untuk anak.
Bila tidak dikontrol dengan baik, anak bisa saja mengalami overstimulasi yang dapat berdampak buruk terhadap masa depannya nanti.
Penyebab overstimulasi
Setiap anak memiliki batas stimulasi yang berbeda, tetapi semua anak dapat mengalami overstimulasi jika ia menerima stimulus secara berlebihan.
Berikut adalah hal yang bisa membuat anak mengalami overstimulasi:
1. Lingkungan
Paparan terhadap banyak orang baru dapat membuat anak 'diharuskan' memproses berbagai stimulus, seperti wajah dan suara orang baru. Akhirnya, kondisi ini dapat membuat anak kelelahan.
Selain itu, ketika ia diajak ke tempat baru, seperti restoran atau tempat wisata, sering kali tempat umum tersebut memiliki penerangan yang berlebihan atau desain dengan warna dan ornamen yang ramai.
Hal tersebut bisa memberikan stimulus berlebihan, yang membuat anak mengalami overstimulasi.
2. Penggunaan gadget
Ayah dan Bunda pasti sulit untuk menghindarkan si Kecil dari penggunaan alat elektronik atau gadget.
Namun, para orang tua tetap harus berupaya mengontrol anak-anaknya, agar tidak bergantung pada alat-alat tersebut.
Pasalnya, anak yang terlalu banyak menonton TV atau bermain tablet/handphone dapat mengalami overstimulasi.
Akibatnya, ia tidak bisa memproses banyak informasi dan hal-hal yang didapat selama ia menggunakan gadget.
3. Aktivitas yang berlebihan
Meski bermain adalah kegiatan yang menyenangkan bagi si Kecil, tetapi Ayah dan Bunda tetap harus membatasinya.
Terlalu lama bermain dan berinteraksi dapat menguras banyak energi si Kecil.
4. Waktu tidur terganggu
Seperti yang kita semua tahu, anak memiliki waktu tidur yang lebih lama daripada orang dewasa.
Tidak hanya tidur di malam hari, anak juga perlu tidur di siang hari.
Saat waktu tidurnya terganggu, alias tidak seperti biasanya, dapat menyebabkan anak mudah lelah dengan stimulasi yang ia dapatkan.
Tanda overstimulasi pada anak
Ayah dan Bunda harus bisa mengenali kapan si Kecil mengalami overstimulasi.
Berikut tanda-tanda overstimulasi pada anak sesuai dengan usianya:
Bayi usia 0-1 tahun
- Sering menguap.
- Menarik-narik telinganya.
- Mata mulai tampak sayu atau mengarah ke atas.
- Menangis lebih keras dari biasanya.
- Anak mengalami tantrum.
- Ingin selalu digendong.
- Memalingkan wajahnya.
- Tampak seperti ketakutan.
- Bosan dengan mainan yang ia mainkan.
Anak usia 1-5 tahun
- Tampak lelah, rewel, dan mudah marah.
- Menangis lebih kencang dari biasanya.
- Anak mengalami tantrum.
- Ingin berhenti melakukan hal yang sedang ia lakukan saat itu.
- Anak menolak untuk melakukan hal sederhana.
Anak usia >5 tahun
- Tampak rewel dan lelah.
- Anak akan lebih ceroboh dari biasanya, seperti menumpahkan air atau menjatuhkan benda.
- Lebih mudah merasa bosan.
- Membutuhkan bantuan lebih banyak dalam mengerjakan tugas atau kegiatannya.
- Memberantaki makanan.
Hal yang harus dilakukan saat anak mengalami overstimulasi
Jika Ayah dan Bunda mendapati si Kecil mengalami overstimulasi, segera lakukan hal-hal berikut untuk menenangkannya:
Hindarkan dari pemicu.
Saat si Kecil memunculkan tanda overstimulasi, Ayah dan Bunda harus bisa mengidentifikasi pemicu dari hal tersebut.
Begitu Ayah dan Bunda sudah mengetahui apa pemicunya, jauhkan si Kecil dari pemicu tersebut, misalnya:
- Jika anak mengalami overstimulasi karena keramaian, segera bawa ia ke tempat yang lebih tenang.
- Jika anak kelelahan karena cahaya lampu yang terlalu terang, ajaklah ia ke tempat dengan pencahayaan yang lebih hangat.
Ajak anak melakukan hal-hal yang ringan.
Saat anak mulai kelelahan dengan stimulus yang datang padanya, ajak ia untuk melakukan hal-hal sederhana yang menenangkan.
Beberapa kegiatan sederhana tersebut seperti membaca buku cerita atau sekadar duduk santai.
Ketahui 'red flag' dari kejadian overstimulasi.
Secara normal, bayi maupun balita terkadang dapat mengalami overstimulasi.
Namun, pada beberapa kasus, ada anak yang terlalu sering mengalami tanda overstimulasi.
Hal ini bisa menjadi salah satu tanda adanya gangguan sensori ataupun autisme.
Jika Ayah dan Bunda merasakan hal tersebut, segeralah bawa si Kecil untuk berkonsultasi ke dokter.
Kesimpulan
Stimulasi di masa tumbuh kembang anak adalah sebuah keharusan. Namun, semua yang bersifat berlebihan dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan.
Anak, pada dasarnya, juga seperti orang dewasa yang bisa merasakan kelelahan.
Oleh karena itu, Ayah dan Bunda harus mampu mengenali tanda-tanda si Kecil mengalami overstimulasi.
Editor & Proofreader: Afrillia Yenita
-
Referensi :
- Healthline (2021). 11 Signs of an Overstimulated Baby and How to Soothe Them.
- Raising Children (2021). Overstimulation: Baby and Children.
- Tentang Anak. Cegah Overstimulasi saat Anak Menunjukkan 10 Tanda Ini.
- RSUD Buleleng (2019). Kenali Tanda-Tanda Bayi yang Mengalami Overstimulasi.