Inilah Pentingnya Pemberian Imunisasi untuk Anak
mybabymine.com - Imunisasi merupakan kebutuhan yang harus diberikan pada anak sebagai upaya untuk melindungi kesehatannya dan orang-orang di sekitarnya. Tindakan ini sangat penting dalam mencegah penyakit infeksi dan mengurangi angka kematian akibat suatu penyakit.
Di Indonesia sendiri, sudah terdapat program yang mewajibkan anak untuk mendapatkan beberapa jenis imunisasi.
Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai imunisasi, yuk, simak artikel ini!
Seberapa penting imunisasi untuk anak?
Imunisasi adalah sebuah upaya untuk memberikan kekebalan pada tubuh. Kekebalan tubuh ini dibentuk untuk melawan penyakit tertentu sesuai dengan vaksin yang diberikan.
Begitu anak sudah diimunisasi, maka ia akan kebal terhadap suatu penyakit (saat terpapar, ia tidak akan sakit, atau jika mengalaminya, kondisinya tidak parah).
Vaksin adalah komponen yang akan diberikan saat imunisasi. Cairan ini berisi mikroorganisme yang telah mati atau yang masih hidup tetapi dilemahkan, baik dalam kondisi utuh atau hanya bagiannya saja.
Mikroorganisme atau toksin yang telah diolah tersebut jika dimasukkan ke dalam tubuh, maka akan memicu pembentukan kekebalan spesifik terhadap infeksi mikroorganisme tersebut.
Pemberian imunisasi dicanangkan pertama kali di Indonesia pada tahun 1956, dengan tujuan menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Program ini juga terbukti membuat Indonesia bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974.
Berikut alasan lengkap mengapa imunisasi penting untuk anak:
1. Menyelamatkan hidup si Kecil
Pemberian vaksin telah terbukti mampu membasmi penyakit berbahaya yang bisa dicegah dengan imunisasi, contohnya penyakit cacar.
Oleh sebab itu, vaksinasi, baik secara intramuskular (disuntikkan ke dalam otot) maupun yang diteteskan melalui mulut, telah melindungi banyak anak di seluruh dunia dari berbagai penyakit berbahaya.
2. Melindungi generasi berikutnya
Anak-anak yang telah diimunisasi akan memiliki kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Tentu saja, ini dapat mencegah penyebaran suatu penyakit lebih meluas lagi.
Dengan semakin banyak anak yang diimunisasi, penyebaran suatu penyakit akan lebih mudah untuk ditekan, seperti kasus polio, yang saat ini sudah hampir tidak ada.
Imunisasi dapat melindungi anak-anak generasi berikutnya dan membuat mereka dapat bertumbuh lebih sehat.
3. Menghemat biaya
Jika anak sakit, tentu saja orang tua perlu membayar biaya perawatannya, bukan? Dengan diberikannya imunisasi, biaya yang harus dikeluarkan akibat suatu penyakit pun dapat dihindari.
Selain itu, Ayah dan Bunda pasti akan terganggu pekerjaannya, terutama bagi pekerja tidak tetap.
Dengan melakukan tindakan pencegahan terhadap suatu penyakit, Ayah dan Bunda pun bisa mengurangi kemungkinan biaya tidak terduga akibat penyakit tersebut.
4. Melindungi keluarga dan orang di lingkungan sekitar
Penularan virus dapat terjadi tanpa melihat umur dan kondisi kesehatan seseorang. Jika anak mendapatkan imunisasi, maka kemungkinan untuk menularkan penyakit pun akan lebih kecil.
Tentunya, hal ini akan melindungi keluarga maupun orang-orang di sekitarnya juga yang memiliki kondisi tubuh yang lemah. Alhasil, mereka tidak akan tertular dan secara tidak langsung, dapat menyelamatkan hidup mereka.
Kenali imunisasi dasar untuk anak
Imunisasi dasar merupakan imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah untuk diberikan pada anak.
Beberapa vaksin dasar yang akan diterima anak sejak lahir adalah:
Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin)
- Vaksin yang mengandung bakteri Mycrobacterium bovis untuk kekebalan terhadap tuberkulosis.
- Vaksin ini diberikan 1 kali di usia 0-1 bulan.
- Setelah diberikan vaksin ini, akan timbul scar atau jaringan parut dengan ukuran 2-10 mm pada bekas suntikan.
Vaksin DPT-HB-HIB
- Vaksin ini bertujuan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, dan infeksi bakteri Haemophilus influenzae tipe B.
- Vaksin ini diberikan 3 kali di usia 2, 3, dan 4 bulan.
- Efek samping yang mungkin timbul adalah demam, nyeri, bengkak, dan kemerahan pada lokasi suntikan.
Vaksin Hepatitis B
- Sesuai dengan namanya, vaksin ini mencegah terjadinya penyakit hepatitis B.
- Vaksin ini diberikan 1 kali di usia 0-7 hari dan akan dilanjutkan dengan vaksin DPT-HB-HIB.
- Setelah diimunisasi, anak akan merasakan nyeri, kemerahan, dan bengkak pada lokasi suntikan.
Vaksin Polio Oral (OPV)
- Vaksin ini bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap poliomyelitis.
- Vaksin ini diberikan sebanyak 4 kali, yaitu di usia 0-1, 2, 3, 4 bulan.
- Jarang terjadi efek samping setelah pemberian OPV.
Vaksin Inactive Polio Vaccine (IPV)
- Vaksin ini diberikan untuk mecegah poliomyelitis.
- Efek samping setelah penyuntikan adalah nyeri, kemerahan, dan bengkak pada area penyuntikan.
Vaksin Campak
- Vaksin yang diberikan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit campak.
- Diberikan di usia 9-11 bulan sebanyak 1 kali.
- Efek samping yang bisa terjadi adalah demam dan kemerahan pada bekas suntikan.
Imunisasi memiliki dampak jangka panjang yang sangat berguna untuk kesehatan si Kecil.
Dengan pemberian imunisasi, Ayah dan Bunda juga berperan dalam pencegahan penyakit menular.
Si Kecil juga dapat bertumbuh serta berkembang lebih optimal, karena terhindar dari penyakit yang dapat membahayakan dirinya.
Editor & Proofreader: Afrillia Yenita
-
Referensi :
- Kemenkes RI (2015). Buku Ajar Imunisasi.
- UNICEF India (2022). Top Five Reasons Why Immunization is Important.
- IDAI (2021). Jadwal Imunisasi IDAI 2020.