ornamen

Jenis, Gejala, dan Cara Merawat Hepatitis pada Anak

mybabymine.com - Dunia sempat dihebohkan dengan munculnya hepatitis misterius yang ditemukan di Indonesia. Mirisnya, kebanyakan penderitanya adalah anak-anak usia sekolah.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) sempat meminta orang tua dan berbagai pihak untuk waspada terhadap hepatitis misterius ini.

Salah satunya dengan menjaga kesehatan dan kebersihan diri, misalnya sebelum makan harus mencuci tangan dan disarankan membawa bekal atau makanan daripada jajan di luar.

Lantas, seperti apa sebenarnya hepatitis yang sempat membuat masyarakat gempar ini? Bagaimana pula cara merawat hepatitis jika menyerang si Kecil?

Ayah dan Bunda dapat menemukan jawabannya dalam artikel berikut!

Apa Itu Hepatitis?


Hepatitis adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan peradangan hati pada anak.

Ayah dan Bunda harus perhatikan lebih lanjut kondisi anak, karena peradangan hati dapat disebabkan oleh beberapa virus (virus hepatitis), paparan bahan kimia, obat-obatan, alkohol, kelainan genetik tertentu, atau sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, yang secara keliru menyerang sel-sel hati.

Ketika si Kecil sakit, Ayah dan Bunda juga harus perhatikan bahwasannya hepatitis akut bisa tiba-tiba kumat, lalu menghilang, lama kemudian, menjadi hepatitis kronis.

Ini merupakan kondisi jangka panjang yang biasanya menghasilkan kerusakan hati progresif.

Jenis Hepatitis

Ada 5 virus yang menyebabkan berbagai bentuk hepatitis pada anak, yang membagi hepatitis menjadi 5 macam, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E.

1. Hepatitis A.

Bentuk virus ini ditularkan melalui kontak tinja-oral.

Pada anak-anak, virus hepatitis A dapat menginfeksi dengan cara berikut:

  • Mengonsumsi makanan yang dibuat oleh orang yang terinfeksi yang tidak mencuci tangannya dengan baik, terutama setelah menggunakan kamar mandi.
  • Air minum yang terkontaminasi oleh tinja yang terinfeksi. Ini adalah masalah di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia dan India.
  • Menyentuh kotoran orang yang terinfeksi atau popok kotor. Kemudian, si Kecil tidak sengaja meletakkan tangannya di dekat mulut. Penyebaran wabah seperti ini sering terjadi di pusat penitipan anak.
  • Perjalanan internasional ke daerah di mana hepatitis A menjadi wabah di wilayah tersebut.

2. Hepatitis B.

Hepatitis B dapat menyebar ketika darah dari orang yang terinfeksi memasuki tubuh orang lain.

Ini dapat disebarkan saat menggunakan jarum yang tidak steril atau terkena instrumen tajam, dan juga berbagi barang-barang pribadi, seperti sikat gigi.

Sementara hepatitis B pada anak dapat terjadi melalui:

  • Lahir dari ibu yang didiagnosis  hepatitis B. Anak juga dapat menyebarkannya ke orang lain melalui kontak rumah tangga atau melalui goresan atau luka.
  • Lahir dari ibu yang berasal dari negara di mana hepatitis B tersebar luas, termasuk Asia Tenggara dan China.
  • Anak memiliki masalah pembekuan darah dan membutuhkan transfusi darah, seperti hemofilia.

3. Hepatitis C.

Penularan virus hepatitis C dapat terjadi melalui darah yang terinfeksi. Ini juga dapat terjadi melalui kontak seksual.

Seorang ibu juga dapat meneruskan penyakit ini kepada anaknya selama kehamilan. 

4. Hepatitis D.

Jenis hepatitis ini hanya bisa terjadi disertai dengan hepatitis B.

Ini artinya, hepatitis D dapat terjadi pada saat yang sama ketika anak terinfeksi hepatitis B.

Perlu diketahui bahwa hepatitis D tidak dapat disebarkan dari ibu ke anaknya selama kehamilan, karena ini hanya terjadi pada orang yang sudah terinfeksi hepatitis B.

5. Hepatitis E.

Hepatitis E adalah yang paling umum di negara-negara berkembang. Penularan hepatitis ini sama seperti hepatitis A, yaitu menyebar melalui kontak tinja-oral.

Gejala Hepatitis pada Anak


Gejala hepatitis pada anak bisa sedikit berbeda. Bahkan, ada yang tidak menimbulkan gejala.

Namun, rata-rata anak yang terinfeksi akan memiliki ciri-ciri berikut:

  • Gejala seperti flu.
  • Kulit atau area putih mata menguning (penyakit kuning).
  • Demam.
  • Mual atau muntah.
  • Kehilangan selera makan.
  • Tidak enak badan.
  • Sakit perut atau ketidaknyamanan pencernaan.
  • Diare.
  • Nyeri sendi.
  • Otot yang sakit.
  • Gatal-gatal dan merah pada kulit.
  • Urin berwarna gelap.

Gejala-gejala ini mungkin terlihat seperti masalah kesehatan lainnya yang bukan hepatitis.

Jadi, pastikan untuk membawa si Kecil langsung mengunjungi dokter bila ia mengalami sejumlah kondisi di atas.

Bagaimana hepatitis didiagnosis pada anak?

Dokter akan mendiagnosis hepatitis apabila si Kecil:

  • Sudah mendapatkan pemeriksaan secara menyeluruh, termasuk tes urin.
  • Melakukan tes darah, enzim hati, dan fungsi hati.
  • Reaksi berantai antibodi dan polimerase, untuk memeriksa jenis hepatitis yang dialami oleh anak.
  • Tes koagulasi, termasuk rasio normalisasi internasional.
  • CT scan yang menunjukkan gambar terperinci dari bagian tubuh mana pun, termasuk hati, sehingga memperoleh hasil yang lebih rinci.
  • USG menggunakan gelombang suara untuk memeriksa bagian-bagian tubuh, termasuk hati.
  • MRI menggunakan magnet besar, gelombang radio, dan komputer. Bersama-sama, ini menunjukkan gambar rinci organ dan strukturnya di dalam tubuh si Kecil.
  • Biopsi hati, dengan mengambil sampel jaringan dari hati si Kecil. Kemudian, tenaga kesehatan bisa dengan cermat memeriksa kondisi hati di bawah mikroskop.

Cara Merawat Hepatitis pada Anak


Perawatan hepatitis yang akan diberikan bergantung pada gejala, usia, dan kondisi kesehatan anak Ayah dan Bunda. Juga, seberapa parah hepatitis yang dialaminya.

Adapun tujuan perawatan hepatitis pada anak adalah menghentikan kerusakan hati lebih lanjut dan meringankan gejala.

Secara umum, begini cara merawat hepatitis pada anak:

  • Obat-obatan, untuk mengendalikan gatal, mengobati virus, atau mengendalikan penyakit autoimun.
  • Perawatan yang mendukung, termasuk diet sehat dan istirahat yang cukup.
  • Mengurangi faktor risiko, termasuk tidak menggunakan alkohol atau obat-obatan terlarang.
  • Melakukan tes darah, untuk mengetahui apakah penyakit ini masih berkembang.
  • Rawat inap di rumah sakit jika kondisi semakin parah.
  • Transplantasi hati, dilakukan apabila anak mengalami kegagalan hati stadium akhir.

Ayah dan Bunda juga bisa sedikit demi sedikit mengajarkan si Kecil untuk selalu menjaga kebersihan sejak dini.

Mulai dari hal-hal kecil terlebih dahulu, seperti cuci tangan sebelum makan dan tidak membeli jajanan sembarangan.

Hal tersebut merupakan cara ampuh untuk mencegah serangan virus hepatitis.

Editor & Proofreader: Afrillia Yenita

  • Referensi :

    • Science (2022). Mystery Hepatitis Cases in Kids Linked to Unexpected Viral Suspect.
    • Stanford Medicine. Hepatitis in Children
    • University of Rochester Medical Center. Hepatitis in Children.