ornamen

Manfaat Demam untuk Tubuh Anak, Benaran Ada?

mybabymine.com - Ayah dan Bunda mungkin mendadak bingung ketika si Kecil rewel. Menangis terus-menerus tanpa sebab, apalagi sampai mogok makan.

Setelah Ayah atau Bunda memegang si Kecil, badannya ternyata panas tinggi, alias mengalami demam.

Demam didefinisikan sebagai suhu tubuh yang tinggi mencapai atau lebih dari 38° Celcius.

Ayah dan Bunda tidak perlu panik. Demam yang dialami anak ini bisa lho ditangani, bahkan ternyata, memberikan manfaat untuk tubuh si Kecil. 

Lantas, apa saja manfaat demam untuk tubuh anak? Artikel ini membantu Ayah dan Bunda menemukan jawabannya!

Ini yang Terjadi Ketika Tubuh Anak Demam


Tubuh si Kecil mengalami kenaikan suhu ketika berjuang melawan kuman atau bakteri yang jahat.

Sistem kekebalannya akan meningkatkan suhu tubuh untuk membantunya menyingkirkan kuman penyebab penyakit tanpa menimbulkan kerusakan tubuh.

Kondisi ini memang sering membuat tubuh anak terasa panas dan terlihat memerah. Bahkan, menyebabkan anak mengalami sakit kepala dan nyeri pada bagian tubuh lainnya.

Selain itu, anak juga bisa berkeringat atau menggigil (meriang), kehilangan nafsu makan, dan juga lebih mengantuk dari biasanya.

Ayah atau Bunda dapat mengecek detak jantung dan laju pernapasan si Kecil, apakah meningkat atau stabil. 

Jika meningkat, maka si Kecil butuh perawatan atau segera bawa ia ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut.

Manfaat Demam untuk Tubuh Anak, Beneran Ada?


Pada dasarnya, tubuh meningkatkan suhunya untuk membunuh banyak mikroorganisme, termasuk virus dan bakteri, yang tumbuh paling baik pada suhu lebih rendah dari tubuh manusia.

Suhu tubuh yang lebih tinggi akan mengurangi kadar serum darah, seng, dan tembaga, yang semuanya dibutuhkan bakteri untuk bereplikasi.

Karena mineral ini berkurang dalam aliran darah, bakteri pun kelaparan hingga akhirnya mati.

Di samping itu, suhu tubuh yang tinggi menyebabkan kerusakan lisosom dan penghancuran sel, sehingga mencegah replikasi virus dalam sel yang terinfeksi. 

Itulah sebabnya peningkatan suhu tubuh, alias demam, dapat bermanfaat untuk si Kecil, dengan cara:

  • Ketika anak demam, tubuhnya bekerja dengan cara yang sama untuk mengendalikan suhu. 
  • Tubuh anak memiliki bahan kimia, yang disebut sitokin dan mediator. Hal tersebut sebagai respons terhadap invasi dari mikroorganisme, keganasan, atau penyusup lainnya.
  • Tubuh membuat lebih banyak makrofag. Ini adalah sel-sel yang pergi ke pertempuran ketika ada penyusup di dalam tubuh. Sel-sel ini akan "memakan" organisme yang menyerang.
  • Tubuh anak sibuk mencoba membuat antibodi alami untuk melawan infeksi. Antibodi ini akan mengenali infeksi di lain waktu ketika ia kembali menyerang.
  • Banyak bakteri tertutup dalam membran seperti mantel. Ketika membran ini terganggu atau rusak, isinya yang terlepas bisa beracun bagi tubuh dan merangsang otak untuk menaikkan suhu.
  • Panas atau demam pada anak meningkatkan pembentukan dan motilitas sel darah putih, sehingga memfasilitasi respons imun. Sel-sel darah putih, yang melakukan penghancuran para penyerbu, mencapai tempat yang dibutuhkan lebih cepat dan melakukan pekerjaan mereka dengan lebih efisien.
  • Fagositosis (pembersihan seluler) ditingkatkan. Selain itu, tubuh anak memproduksi interferon antivirus, agar membuatnya bisa melawan bakteri atau virus secara alami.

Mitos dan Fakta Terkait Demam pada Anak

1. Suhu 37,1 °C hingga 37,8 °C adalah demam tingkat rendah.

Fakta: Suhu ini sebenarnya adalah variasi normal, dan bukan demam. Suhu tubuh berubah sepanjang hari dan secara alami lebih tinggi di sore dan malam hari. Demam aktual adalah suhu 100,4 °F atau lebih tinggi.

2. Demam itu buruk, karena menyebabkan kerusakan otak atau kejang pada si Kecil.

Fakta: Demam adalah mekanisme perlindungan dan tanda bahwa sistem kekebalan tubuh diaktifkan. Umumnya, demam baik untuk si Kecil yang sakit, karena membantu tubuh melawan infeksi.

Sementara itu, kebanyakan anak tidak mengalami kejang karena demam, tetapi sebagian anak bisa saja mengalaminya, yang disebut dengan kejang demam.

Kondisi ini memang mengkhawatirkan, tetapi biasanya, dapat berhenti dalam waktu 5 menit.

Namun, perlu Ayah dan Bunda ketahui, anak yang mengalami kejang demam bukan berarti ia akan berisiko lebih tinggi terhadap keterlambatan perkembangan atau ketidakmampuan belajar.

3. Semua demam perlu diobati dengan obat demam. Setelah perawatan, demam harus hilang sepenuhnya.


Fakta: Ketika anak demam, tidak perlu langsung diberikan obat. Ayah atau Bunda bisa memberikan kompres air dingin pada si Kecil.

Namun, jika si Kecil tidak nyaman, atau suhu tubuhnya lebih dari 39 °C atau 39,4 °C, Ayah dan Bunda bisa memberikannya obat penurunan panas atau segera ke dokter untuk memeriksakan si Kecil.

4. Jumlah suhu yang tepat sangat penting. Jika demam tinggi, maka penyebabnya serius.

Fakta: Bagaimana kondisi si Kecil adalah yang terpenting, bukan suhu yang tepat. Jika demamnya tinggi, bisa jadi tubuh si Kecil berjuang melawan virus secara alami.

Namun, ada satu pengecualian, yaitu pada bayi yang berusia kurang dari 3 bulan. Mereka harus selalu mendapatkan pemeriksaan kesehatan segera, karena sistem kekebalan tubuhnya belum sepenuhnya berkembang. 

5. Jika demam tidak turun, penyebabnya serius.

Fakta: Apakah demam turun atau tidak, ini tidak ada kaitannya dengan keseriusan infeksi.

Suhu tubuh tinggi akibat demam dan berapa lama itu berlangsung bukan patokan bagi Ayah dan Bunda apakah demam tersebut disebabkan oleh virus atau bakteri.

Ingat, hal terpenting adalah bagaimana kondisi si Kecil.

Kapan demam menjadi serius bagi anak?

Demam atau panas pada tubuh si Kecil bisa sangat berbahaya, apabila:

  • Demam (pada suhu apa pun) terjadi pada bayi berusia kurang dari 3 bulan.
  • Anak sulit dibangunkan.
  • Leher anak kaku bahkan membuatnya menangis saat digerakkan atau disentuh.
  • Anak mengalami kejang demam, tetapi ini sangat jarang terjadi.
  • Demam cenderung melonjak di sore dan malam hari. Namun, sedikit peningkatan suhu selama waktu ini tidak selalu menyebabkan kondisi serius.

Demam merupakan kondisi paling umum yang dialami oleh si Kecil. Sementara demam yang terjadi pada bayi berusia kurang dari 2 hingga 3 bulan harus diwaspadai.

Namun, sebagian besar demam adalah indikasi bahwa tubuh dapat berfungsi dengan baik.

Editor & Proofreader: Afrillia Yenita

  • Referensi :

    • Donohoe Chiropractic. Benefits of Fever.
    • Mayo Clinic (2022). Fever treatment: Quick guide to treating a fever.
    • Parents (2005). Benefits of Having a Fever.
    • Science News Explores (2019). Fevers can have some cool benefits.
    • Stanford Medicine. Fever in Children.
    • WebMD (2021). What to Do When Your Kid Has a Fever.