ornamen

Panduan Memberikan Suplemen untuk Anak, Bunda Wajib Tahu!

mybabymine.com - Vitamin dan mineral penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat pada anak. Para orang tua biasanya memberikan vitamin dan mineral tersebut melalui makanan.

Rata-rata, melalui sayuran, buah-buahan, atau protein yang dibutuhkan si Kecil. Namun, orang tua juga kerap kali khawatir jika anaknya kekurangan vitamin dan mineral.

Alhasil, memutuskan memberikan tambahan dalam bentuk suplemen untuk si Kecil. Lantas, apakah sebenarnya suplemen diperlukan untuk anak?

Tanda anak tidak butuh suplemen

  • Anak-anak yang makan diet sehat dan bergizi seimbang biasanya tidak memerlukan suplemen vitamin atau mineral. 
  • Multivitamin tidak diperlukan untuk kebanyakan anak sehat yang tumbuh secara normal.
  • Makanan adalah sumber nutrisi terbaik yang dibutuhkan oleh si Kecil.

Anak membutuhkan suplemen apabila:


  • Mengikuti diet vegetarian atau vegan dari Ayah dan Bunda. Maka, perlu menambah vitamin B12, karena hanya ditemukan dalam makanan berbasis hewani.
  • Menderita penyakit celiac, yang menyebabkan kekurangan gizi dan mungkin memerlukan tambahan dari suplemen.
  • Nafsu makannya buruk, sering minum minuman manis, atau minum obat tertentu yang mengganggu asupan makannya.
  • Mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan (kegagalan untuk berkembang).
  • Memiliki penyakit kronis tertentu atau alergi makanan.

Memahami kebutuhan si Kecil

Si Kecil memiliki kebutuhan nutrisi untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang tepat.

Sama seperti Ayah dan Bunda, kebutuhan nutrisi bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, ukuran, dan tingkat aktivitas. Anak-anak biasanya membutuhkan nutrisi dalam jumlah yang lebih kecil daripada Ayah dan Bunda.

Vitamin yang sama sangat penting, seperti vitamin D, kalsium, zat besi, seng, vitamin A, dan vitamin B12.

Si Kecil yang berusia 1 hingga 3 tahun hanya membutuhkan sekitar 700 mg kalsium dan 15 mg vitamin C. Mereka yang berada dalam rentang usia 4 sampai 8 biasanya membutuhkan hingga 1.000 mg kalsium dan 25 mg vitamin C.

Ketika anak-anak memasuki masa pra-remaja dan remaja, asupan kalorinya menjadi sekitar 1.400-2.600 kalori sehari.

Pertimbangkan ini sebelum memberikan suplemen untuk anak

Sebelum memutuskan memberikan suplemen untuk anak, Ayah dan Bunda harus berjuang melengkapi dietnya untuk memastikan makanan si Kecil terpenuhi vitamin dan mineral sesuai dengan yang direkomendasikan setiap hari.

Diet seimbang termasuk alternatif susu atau susu, buah-buahan dan sayur-sayuran, biji-bijian, dan makanan protein, seperti unggas, ikan, telur, biji-bijian, serta kacang -kacangan.

Sementara semua vitamin dan mineral penting untuk pertumbuhan dan perkembangan, beberapa ada yang menjadi sangat penting untuk anak.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), kebanyakan anak tidak mendapatkan cukup zat besi dan kalsium dari diet mereka.

Zat besi

Besi ditemukan dalam daging sapi, kalkun, kacang-kacangan, dan bayam. Mineral ini membantu membangun otot dan diperlukan untuk menghasilkan sel darah merah.

Tanda-tanda kadar zat besi yang rendah, termasuk kurangnya energi, kegugupan, dan peningkatan infeksi.

Kalsium

Kalsium diperlukan untuk menumbuhkan tulang yang sehat. Ini ditemukan dalam susu, sarden, dan minuman nabati seperti jus, dengan jumlah yang lebih kecil dalam brokoli dan bayam.

Kurangnya kalsium dapat menyebabkan pertumbuhan yang buruk dan osteoporosis di kemudian hari.

Vitamin A, B, dan D

Vitamin lain yang menjadi perhatian adalah vitamin D, vitamin A, dan vitamin B.

Vitamin D mengontrol penyerapan kalsium dan membantu dalam pengembangan tulang dan gigi.

Vitamin ini diproduksi dalam tubuh setelah paparan sinar matahari dan ditemukan di beberapa makanan, termasuk alternatif susu dan susu yang diperkaya, kuning telur, dan minyak ikan.

Anak-anak yang mengonsumsi kurang dari 32 ons susu yang diperkaya vitamin D atau alternatif susu setiap hari, mungkin memerlukan suplemen untuk memenuhi jumlah yang direkomendasikan.

Asupan berlebihan tidak bermanfaat dan minum lebih dari 32 ons susu dapat menyebabkan zat besi rendah di dalam tubuh.

Vitamin B membantu metabolisme dan energi dan ditemukan dalam produk hewani, seperti daging, telur, susu, serta kacang-kacangan.

Sementara itu, vitamin A penting untuk pertumbuhan yang normal, dan mempromosikan kulit dan mata yang sehat, kekebalan, dan perbaikan jaringan dan tulang.

Sumber yang baik, termasuk sayuran kuning, jeruk, susu, keju, dan telur.

Suplemen apa yang aman untuk anak?


Semua suplemen hanya boleh diambil atas rekomendasi penyedia layanan kesehatan.

Anak dengan kekurangan spesifik dapat mengambil manfaat dari seng, vitamin D, atau suplemen zat besi. Namun, lanjutkan dengan hati-hati, karena si Kecil sangat berisiko mengalami toksisitas vitamin dan mineral.

Jadi, selalu awasi penggunaan suplemen untuk anak.

Bagaimana dengan multivitamin?

Bagi kebanyakan anak, multivitamin tidak menawarkan manfaat tambahan. Makanan adalah sumber nutrisi terbaik.

Selain itu, multivitamin dapat menimbulkan risiko jika seorang anak mengambil satu yang tidak perlu.

Jika seorang dokter merekomendasikan multivitamin, cari yang diformulasikan untuk kelompok usia anak. Pastikan multivitamin tidak mengandung lebih dari 100% nilai harian untuk vitamin dan mineral.

Bicarakan dan berkonsultasi terlebih dahulu jika Ayah dan Bunda ingin memberikan suplemen pada si Kecil. Jadi, Ayah dan Bunda mengetahui tingkat vitamin dan mineral yang aman untuk anak sesuai dengan saran dari ahlinya. 

  • Referensi :

    • Eat Right (2021). Does My Child Need A Supplement?
    • Mayo Clinic (2020). Should I give multivitamins to my preschooler?
    • Renuer X Pharmacy. Kids And Supplements: What Supplements Are Safe For Children?