ornamen

Penyebab Anak Tantrum dan Cara Mengatasinya

mybabymine.com - Sama halnya dengan orang dewasa, anak kecil juga merupakan seseorang yang bisa memiliki perasaan kesal, frustasi, dan marah.

Namun, tidak seperti orang dewasa yang mampu mengomunikasikan apa yang ia rasakan, si kecil cenderung mengekspresikannya dengan 'tantrum'.

Tantrum merupakan proses yang normal terjadi selama fase si kecil bertumbuh. Ayah dan Bunda harus bisa mengenali tantrum, mengapa anak mengalami tantrum, dan bagaimana cara mengatasinya.

Nah, semuanya akan dibahas di dalam artikel ini. 

Penyebab Anak Tantrum dan Cara Mengatasinya

Apa itu tantrum?


Tantrum dapat diartikan sebagai perilaku anak yang menunjukkan kemarahan, frustasi, dan sikap yang tidak biasa.

Anak dapat menunjukkan tantrum dengan menangis keras, berteriak, disertai dengan menendang-nendang, menjatuhkan diri ke lantai hingga berlarian.

Tantrum biasanya akan mulai muncul di usia 18 bulan dan sering terjadi di usia 1-3 tahun. Pada anak yang lebih muda, mereka akan tantrum ketika mereka dipenuhi oleh rasa emosi yang tinggi.

Sedangkan, pada anak yang lebih tua, tantrum terjadi saat mereka tidak tahu cara mengekspresikan atau mengatur perasaan mereka.

Kenapa terjadi tantrum pada anak?

Secara umum, anak kecil tantrum karena mereka merasa frustasi dan sulit mengekspresikan perasaan mereka. Frustasi dapat dipicu ketika sang anak tidak tahu tentang apa yang ia inginkan atau saat mencoba menyelesaikan masalah.

Tantrum akan lebih mudah terjadi ketika si kecil sedang kelelahan, lapar, atau sedang merasa tidak enak badan. Anak juga bisa tantrum karena ia tidak mendapatkan apa yang ia inginkan.

Saat si kecil masih cukup muda, ia sedang berada di fase perkembangan kemampuan sosial, emosional, dan bahasa. Mereka masih sulit untuk mengomunikasikan apa yang ia mau dan juga perasaannya sehingga hal tersebut membuat mereka frustasi.

Tantrum merupakan satu-satunya cara mereka untuk bisa memengaruhi orang tua atau orang sekitarnya. 

Apakah tantrum bisa dicegah?


Secara ilmiah, belum ada cara yang terbukti untuk mencegah terjadinya tantrum. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membentuk sikap yang baik pada anak. Berikut hal-hal yang bisa Ayah dan Bunda lakukan:

1. Konsisten

Buatlah rutinitas keseharian anak. Hal ini membuat anak lebih teratur dan mengerti apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Waktu tidur yang cukup dan teratur juga membuat anak tidak mudah emosi.

2. Persiapan

Jika si kecil mudah terpicu emosinya atau menjadi lebih temperamen saat sedang lapar, Ayah dan Bunda sebaiknya sudah menyiapkan makanan sebelum anak merasa sangat lapar.

Begitu juga dengan rasa lelah, Ayah dan Bunda juga harus memerhatikan waktu bermainnya.

3. Membiarkan anak memilih

Jangan sering mengatakan tidak. Berikan kesempatan kepada si kecil untuk menentukan pilihan. Sesederhana saat memilih baju apa yang ia ingin gunakan atau buah apa yang ia lebih suka.

4. Apresiasi sikap baiknya

Saat anak menunjukkan sikap yang baik, berilah apresiasi. Berikan pujian jika ia mampu menentukan pilihan.

Berikan pelukan atau katakan bahwa Ayah dan Bunda bangga pada si kecil saat ia mengikuti apa yang diperintahkan.

5. Hindari situasi yang memicu tantrum

Pemicu tantrum secara umum adalah hal-hal yang bisa membuat si kecil frustasi. Seperti bermain dengan mainan yang sulit ia selesaikan, maka berikan mainan yang sesuai dengan usianya.

Ayah dan Bunda juga harus mengidentifikasi pemicu tantrum pada anak agar lebih mudah mencegahnya. Contoh lain adalah rasa kelelahan, lapar, takut, dan khawatir.

Bagaimana cara mengatasi tantrum pada anak?

Saat tantrum terjadi, begini yang Ayah dan Bunda bisa lakukan untuk mengatasinya:

  • Validasi perasaan yang sedang dirasakan si kecil
  • Yakinkan si kecil bahwa Ayah dan Bunda mengerti perasaan mereka
  • Bantu si kecil untuk mengetahui apa yang ia inginkan dan rasakan
  • Jangan tinggalkan anak saat tantrum, tetap di sampingnya sampai ia tenang
  • Konsisten untuk tidak memberikan "reward" atau apa yang ia inginkan. Mengajarkan bahwa tantrum bukan suatu hal untuk mendapatkan apa yang ia inginkan
  • Hindari untuk membentak dan memarahinya

Ayah dan Bunda harus sabar dalam menghadapi anak yang tantrum. Memahami perasaan si kecil dan membantunya dalam mengekspresikannya adalah kuncinya. Buat si kecil mampu untuk mengomunikasikan apa yang ia sedang rasakan.

Editor & Proofreader: Putri Rahayu

  • Referensi :

    • Mayoclinic (2022). Temper tantrums in toddlers: How to keep the peace. 
    • Raising children (2022). Tantrum: why they happen and how to respond. 
    • NHS (2022). Temper tantrum.