ornamen

Tingkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak dengan Cara Berikut!

mybabymine.com - Kemampuan motorik halus menjadi salah satu hal penting dalam perkembangan anak. Kemampuan ini memengaruhi semua kegiatan yang akan dilalui anak ketika beranjak dewasa nanti.

Umumnya, perkembangan anak perlu distimulasi dengan baik dan sesuai. Nah, stimulasi untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak dapat dilakukan dengan cara bermain.

Artikel ini akan membahas tentang apa itu kemampuan motorik halus, serta tips bermain untuk menstimulasinya.

Apa itu kemampuan motorik halus?


Kemampuan motorik halus adalah kemampuan anak untuk menggunakan otot-otot kecil yang ada di tangannya. Kemampuannya tersebut memengaruhi kualitas anak dalam keberhasilan mengerjakan suatu tugas maupun kecepatan dalam mengerjakannya. 

Motorik halus merupakan hal dasar yang harus dikuasai anak sebelum ia belajar untuk menulis. Oleh karena itu, kemampuan ini sangat berperan dalam aktivitas sehari-hari si Kecil dan proses akademiknya kelak.

Beberapa aktivitas yang menjadi bagian dari kemampuan motorik halus anak adalah:

1. Kemampuan akademik

  • Menggunakan pensil untuk mencoret-coret, mewarnai, menggambar, dan menulis.
  • Memegang gunting untuk memotong.
  • Menempelkan kertas dengan lem.
  • Mengukur benda dengan penggaris.
  • Mengetik dengan keyboard dan mouse.

2. Bermain

  • Kemampuan konstruksi atau menyusun benda, seperti menyusun lego, duplo, atau puzzle.
  • Memakaikan pakaian boneka.
  • Penggunaan elektronik, seperti memegang mouse atau stylus.

3. Kemampuan perawatan diri

  • Kemampuan dalam berpakaian, seperti mengikat tali sepatu, memakai sendal, menutup kancing baju, menutup resleting, dan menggunakan sabuk.
  • Kebersihan diri, seperti menggosok gigi, menyisir rambut, dan penggunaan toilet.

4. Kemampuan makan 

  • Menggunakan alat makan, seperti sendok, garpu, atau sumpit.
  • Membuka kotak makan dan plastik makanan.
  • Memotong makanan dengan sendok atau pisau yang aman.
  • Memberikan topping pada makanannya, seperti mengoleskan selai di atas roti.
  • Mengupas kulit buah.
  • Mengaduk dan mengocok adonan makanan.

Notes:

Kemampuan visual yang baik (melihat dan menginterpretasikan apa yang dilihat), meski tidak sepenuhnya menjadi bagian dari kemampuan motorik halus, tetapi ini dapat mendukung kemampuan motorik halus si Kecil.

Mengapa kemampuan motorik halus itu penting?


Kemampuan motorik halus sangat berperan dalam keseharian anak.

Si Kecil yang memiliki kemampuan motorik halus yang kurang bisa bermasalah dengan kepercayaan dirinya. Ia mungkin akan mengalami kesulitan dalam akademik dan saat bermainnya.

Anak juga akan lebih lambat dalam menguasai kemampuan hidupnya, seperti menggunakan pakaian dan makan sendiri.

Hal tersebut pada akhirnya berpengaruh secara sosial, tidak hanya saat di rumah, tetapi juga hubungan dengan teman-temannya.

Berikut tanda-tanda si Kecil memiliki kesulitan dalam kemampuan motorik halusnya:

  • Sering menghindar dan/atau kurang tertarik untuk melakukan kegiatan dengan jari tangannya (fiddly finger skills).
  • Lebih suka aktivitas fisik dengan otot besarnya (untuk menghindari aktivitas yang dilakukan sambil duduk).
  • Lebih tertarik dengan aktivitas yang pasif, seperti menonton TV yang tidak memerlukan kemampuan motorik halus.
  • Tidak tertarik untuk memegang pensil atau gunting.
  • Menjadi anak yang berkarakter 'bossy' atau menyuruh orang lain untuk mengerjakan sesuatu, seperti menggambar.
  • Bergantung dengan orang tuanya untuk memakaikan baju atau menggosok gigi dibandingkan dengan mencobanya sendiri.

Proses perkembangan kemampuan motorik halus anak 1-3 tahun

Kemampuan motorik halus tentunya akan berkembang sesuai dengan usianya.

Saat anak berusia 1 tahun, sudah seharusnya mereka mampu untuk mengambil dan meletakkan benda sesuai dengan tujuannya. Mereka juga bisa membawakan barang yang Ayah dan Bunda minta. Si Kecil juga mampu memegang dua mainan sekaligus, mengambil, dan meletakkannya ke dalam wadah, serta menunjuk ke suatu benda.

Memasuki usia 1,5 tahun, si Kecil pun sudah mampu untuk tepuk tangan, melambaikan tangan, dan menggunakan pensil untuk mencoret-coret. Ia juga mampu minum dengan memegang cangkirnya sendiri, serta makan dengan sendok.

Di usia 2 tahun, si Kecil sudah mampu untuk membolak-balikkan halaman buku, serta menyusun 3 atau 4 balok menjadi sebuah tower.

Tips bermain untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak


Berikut beberapa tips bermain untuk menstimulasi dan meningkatkan kemampuan motorik halus si Kecil yang bisa Ayah dan Bunda praktikkan di rumah:

  • Melukis dengan jari.
  • Menyusun puzzle sesuai kemampuan.
  • Bermain lego atau menyusun balok.
  • Belajar memotong kertas dengan gunting yang aman untuk anak.
  • Menyusun manik-manik ke dalam benang.
  • Menyusun balok yang berwarna.
  • Menempelkan biji-bijian ke kertas dan dibentuk menjadi sebuah gambar.
  • Memotong, menekan, dan membentuk plastisin menjadi sebuah gambar di kertas.
  • Bermain dengan pasir kinetik.
  • Mencari manik-manik dengan warna tertentu dari satu kantong yang penuh manik-manik.
  • Memasang paper clip pada kertas-kertas yang memiliki warna yang sama.
  • Menyambungkan titik dengan pensil atau spidol.
  • Menyusun marbles sesuai warnanya.
  • Menuangkan gelas berisi air atau biji jagung ke dalam gelas yang lain.

Tentu saja, Ayah dan Bunda tetap perlu memahami bahwa setiap anak memiliki proses perkembangan yang berbeda-beda.

Namun, bukan berarti melepaskan kewajiban Ayah dan Bunda untuk selalu waspada, terutama jika si Kecil tampak tidak menguasai cukup banyak kemampuan sesuai dengan usianya.

Jadi, jangan ragu untuk membawa si Kecil ke dokter anak jika Ayah dan Bunda khawatir dengan perkembangannya saat ini, ya!

Editor & Proofreader: Afrillia Yenita

  • Referensi :

    • Kid Sense. Fine Motor Skills.
    • Sensory Processing Disorder Parents Support. Fine Motor Skills & 25+ Fine Motor Activities & Toys For Kids with Sensory Processing Disorder.
    • PreKinders. Fine Motor Skills.
    • Grow by WebMD. What Are Some Examples of Fine Motor Skills?