Warna-Warni Makanan sebagai Penambah Selera Makan Anak

mybabymine - Memberi makan anak balita seringkali membuat para orang tua pusing. Itu karena beberapa perubahan terjadi pada masa ini.
Anak balita terkadang berjuang untuk kebebasan dan kontrolnya, yang sering ditandai dengan penurunan nafsu makan dan tingkat pertumbuhan melambat.
Perubahan ini bisa membuat waktu makan menjadi sulit. Belum lagi, Bunda juga harus memperhatikan nutrisi yang si Kecil butuhkan melalui berbagai makanan.
Oleh sebab itu, Ayah dan Bunda perlu mengetahui tentang metode 'warna-warni makanan' yang dapat membantu meningkatkan selera makan anak.
Bagaimana caranya? Simaklah ulasan berikut ini!
Warna-Warni Makanan sebagai Penambah Selera Makan Anak
IIustrasi Warna-Warni Makanan dalam Piring
Agar anak nafsu makan, Ayah dan Bunda juga bisa membuatkan makanan dengan tampilan yang lebih cantik.
Salah satunya dengan memadukan warna-warni makanan seperti berikut:
- Kombinasikan antara sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan makanan protein. Isi setengah piring si Kecil dengan sayuran dan buah-buahan.
- Biji-bijian, misalnya nasi merah atau gandum, dan makanan protein sekitar seperempat piring.
- Sajikan juga susu bebas lemak atau rendah lemak (1%) dan air putih.
Hijau = sayuran
Porsi sayuran adalah bagian terbesar di piring.
Sayuran mengandung banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan anak-anak untuk kesehatan yang baik, secara alami rendah kalori, plus mengandung tinggi serat.
Beberapa contoh kelompok sayuran yang dapat diberikan untuk anak adalah:
- Sayuran hijau gelap (seperti brokoli, bayam, dan kangkung).
- Sayuran oranye dan merah (seperti labu, wortel, dan ubi jalar).
- Kacang dan kacang polong (seperti lentil dan kacang polong hitam).
- Sayuran bertepung (seperti jagung, kentang, dan pisang raja).
- Sayuran lain (yang tidak termasuk dalam empat kategori pertama, seperti kembang kol dan kacang hijau).
Merah = buah-buahan
Buah-buahan adalah bagian penting dari diet seimbang.
Kelompok makanan ini juga dikemas dengan tinggi vitamin dan mineral, seperti vitamin C, kalium, dan serat.
Di sini, Bunda bisa menggunakan buah segar, beku, atau kalengan. Namun ingat, tetap sajikan buah utuh lebih sering.
Oranye = biji-bijian
Biji-bijian termasuk makanan yang terbuat dari gandum, jagung, atau biji -bijian lainnya.
Roti, tortilla, sereal, nasi, dan pasta termasuk dalam kelompok makanan ini.
Setidaknya, setengah dari biji-bijian yang dimakan anak-anak setiap hari harus berasal dari biji-bijian utuh, seperti oatmeal, nasi merah, dan roti gandum.
Biji-bijian utuh memiliki serat makanan yang dapat membantu anak merasa kenyang, serta dapat mencegah dan mengobati sembelit.
Diet kaya biji-bijian juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes di kemudian hari.
Ungu = makanan protein
Makanan yang tinggi protein membantu tubuh membangun dan menjaga otot, kulit, darah, dan jaringan tubuh lainnya.
Kelompok makanan ini juga menyediakan vitamin dan mineral penting, seperti zat besi.
Contoh makanan kaya protein termasuk daging sapi, unggas, ikan, makanan laut, kacang-kacangan, dan telur.
Produk kedelai seperti tahu juga merupakan sumber protein yang baik.
Jika Bunda ingin menyajikan menu daging untuk si Kecil, pastikan untuk memilih yang rendah lemak.
Biru = susu
Kelompok makanan warna ini termasuk susu dan produk olahannya, seperti yogurt dan keju.
Susu kedelai yang diperkaya kalsium dan yogurt kedelai juga termasuk dalam kelompok susu.
Selain kalsium, produk susu mengandung tinggi protein dan vitamin D yang dapat membantu penyerapan kalsium di dalam tubuh.
Tips menerapkan 'warna-warni makanan' pada anak
Jangan marah saat si Kecil tidak mau makan. Apalagi, jika Bunda sudah mulai memberikannya makanan keras atau padat.
Coba awali dengan buah dan sayur, karena anak balita sering enggan mencoba hal-hal baru.
Jika si Kecil ngambek, Bunda harus sabar. Bujuk terus ia agar mau makan.
Bunda juga bisa menerapkan sistem reward atau hadiah. Jika si Kecil berhasil menghabiskan makanannya, Bunda bisa memberikannya hadiah.
Jangan lupa, bersikaplah realistis terhadap jumlah makanannya.
Ukuran porsi harus sekitar seperempat dari ukuran porsi orang dewasa dan juga:
- Jangan terlalu memaksakan porsi banyak untuk si Kecil.
- Batasi jus, minuman manis, dessert, dan makanan tinggi gula tambahan lainnya, seperti kue dan es krim. Tetap fokus memberikan si Kecil makanan sehat.
- Lebih baik memberikan buah utuh untuk si Kecil. Jadi, si Kecil juga bisa belajar mengeksplorasi dengan baik terhadap makanan yang ia makan.
Beberapa tips lainnya agar si Kecil mudah mengonsumsi makanannya, yaitu:
- Potong makanan menjadi ukuran lebih kecil dan mudah digigit.
- Sajikan makanan dengan tekstur yang lembut dan bersuhu ruang.
- Gunakan daging giling, bukan steak atau daging utuh.
- Hindari makanan yang sulit dikunyah, seperti kacang-kacangan.
- Gunakan sendok ukuran anak dan garpu yang tidak tajam.
- Atur tempat duduk yang nyaman.
- Tingkatkan tekstur makanan si Kecil secara bertahap.
- Modifikasi makanan berisiko tinggi, misalnya sosis harus dipotong kecil-kecil atau wortel harus dimasak hingga lunak.
- Selalu awasi si Kecil saat makan.
Jika sarapannya tidak termasuk sayuran, cobalah buah-buahan sebagai gantinya. Sertakan juga buah dan sayuran saat makan siang dan berikan mereka camilan sehat.
Ayah dan Bunda bisa menggunakan Isi Piringku sebagai panduan untuk merencanakan dan menyajikan berbagai makanan sehat untuk si Kecil.
Selamat mencoba tips di atas, ya!
-
Referensi :
- Kids Health (2018). Nutrition Guide for Toddlers.
- Raising Children. Toddlers: Nutrition & Fitness (1-3 Years).
- Stanford Medicine. Nutrition: Toddler.