ornamen

Yuk, Kenali Penyebab Keterlambatan Bicara pada Anak!

mybabymine.com - Seperti yang Ayah dan Bunda ketahui, momen pertama saat si Kecil bisa mengucapkan sebuah kata akan selalu diingat. Untuk bisa sampai di momen itu, pastinya ada proses perkembangan bicara yang harus dilalui si Kecil.

Nah, ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan dan kosa kata anak ketika belajar berbicara. Sayangnya, anak juga bisa mengalami keterlambatan bicara, lho.

Yuk, simak terus artikel ini untuk tahu lebih banyak tentang penyebab keterlambatan bicara pada anak dan cara mendeteksinya!

Keterlambatan bicara pada anak


Setiap anak memang mengalami proses perkembangan yang berbeda-beda, tidak bisa disamakan kapan ia mulai berbicara atau berjalan. Namun, Ayah dan Bunda harus selalu memperhatikan agar tidak terlambat mengenali gejala keterlambatan bicara pada si Kecil.

Selain memantau, tentunya orang tua juga harus mengusahakan untuk menstimulasi perkembangan bicara anak. 

Biasanya, anak akan tampak mengalami keterlambatan bicara saat berusia 1 tahun ke atas, karena sesuai dengan perkembangan normalnya, seharusnya di usia ini, anak sudah memiliki satu atau lebih kosa kata yang bisa diucapkan.

Terlambat bicara juga bisa menjadi gejala dari suatu kondisi tertentu. Umumnya, keterlambatan bicara pada anak dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:

  1. Keterlambatan bicara fungsional: biasanya bersifat ringan dan disebabkan oleh stimulasi yang tidak cukup serta pola asuh yang tidak sesuai.
  2. Keterlambatan bicara non-fungsional: akibat adanya kondisi gangguan bahasa reseptif, serta sulit untuk menerima dan memproses informasi, seperti ADHD pada anak.

Adapun beberapa kondisi yang perlu diwaspadai sebagai gejala keterlambatan bicara pada anak adalah:

  • Usia 16 bulan: si Kecil belum mampu mengucapkan kata-kata yang bermakna.
  • Usia 18 bulan: si Kecil belum bisa memahami kata-kata sederhana.
  • Usia 24 bulan: si Kecil belum mampu mengucapkan 2 kata berurutan yang dapat dipahami, mengikuti perintah sederhana, bahkan mengomunikasikan apa yang ia mau.

Hal-hal di atas patut diperhatikan, karena semakin cepat diketahui akan lebih mudah untuk diatasi.

Ayah dan Bunda paling tidak, sudah bisa mengerti 50% dari ucapan si Kecil saat berusia 2 tahun, dan 75% ketika si Kecil berusia 3 tahun.

Penyebab keterlambatan bicara pada anak


Penyebab terjadinya keterlambatan bicara pada anak bisa berasal dari faktor internal maupun eksternal.

Masalah internal yang dialami anak dapat berupa motivasi yang rendah, kesulitan fokus dan memberikan atensi, atau gangguan pendengaran. Sementara itu, masalah eksternal yang menjadi faktor keterlambatan bicara pada anak bisa berasal dari pola asuh, lingkungan, dan lainnya.

Terdapat beberapa penyebab umum anak mengalami keterlambatan bicara, yaitu:

1. Gangguan pendengaran

Adanya masalah pada pendengaran tentu saja akan berpengaruh pada perkembangan bicara anak.

Masalah pendengaran dapat membuat anak sulit untuk belajar berbicara, menggunakan bahasa, dan memahami pembicaraan saat berkomunikasi.

Tidak hanya itu, beberapa anak juga ada yang mengalami hambatan dalam memproses informasi yang ia dengar, yang disebut dengan masalah pemrosesan auditorik (auditory processing disorder).

2. Gangguan pada otak

Otak merupakan pusat koordinasi dan pemrosesan dari semua kerja tubuh, termasuk proses belajar dan pemahaman. Kemampuan anak untuk mengingat, memahami, serta menyusun kata sangat bergantung pada fungsi otaknya.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan bicara, di antaranya retardasi mental dan gangguan bahasa (reseptif dan/atau ekspresif).

3. Autisme

Autisme bisa menjadi penyebab si Kecil terlambat berbicara sesuai dengan usianya.

Kondisi ini berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak, di mana ia akan kesulitan dalam berkomunikasi secara non-verbal. Anak juga akan sulit mengekspresikan apa yang ia inginkan.

Orang lain pun akan kesulitan memahami apa yang si Kecil ucapkan, karena anak dengan autisme sering kali mengulang kata-kata yang sulit dipahami.

4. Gangguan pada motorik mulut

Motorik di area mulut merupakan kunci utama untuk anak bisa berbicara.

Kemampuan menggerakkan mulut dan juga kemampuan otak dalam mengkoordinasikan otot-otot yang ada di sekitar rahang menjadi salah satu faktor penting anak bisa berbicara.

Jadi, ketika ada masalah dalam hal tersebut, anak pun akan kesulitan mengeluarkan suara hingga mengucapkan kata-kata, karena tidak mampu mengkoordinasikan gerakan lidah, bibir, dan rahangnya.

Adanya masalah pada otak yang memengaruhi pergerakan mulut anak ini disebut juga dengan apraksia. Si Kecil akan kesulitan hingga tidak mampu menggerakkan otot-otot di sekitar mulutnya untuk berbicara. Jika otot-ototnya terlalu lemah untuk digerakkkan, maka disebut dengan disartria.

Kesimpulan

Hal penting yang harus Ayah dan Bunda pahami terkait keterlambatan bicara pada anak ini adalah diagnosis dini dan penanganan akan memberikan hasil yang baik.

Ketika orang tua sudah merasakan adanya kemungkinan keterlambatan bicara, segera bawa si Kecil ke dokter.

Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan memerlukan koordinasi multidisiplin, yaitu dengan dokter anak, dokter THT, psikolog, hingga psikiater. Orang tua tentunya juga sangat berperan dalam proses penanganan kondisi si Kecil. 

Editor & Proofreader: Afrillia Yenita

  • Referensi :

    • RSUP Dr. Sardjito. Keterlambatan Bicara pada Anak.
    • Thinks. 4 Causes Speech Delay in Children.
    • IDAI (2013). Keterlambatan Bicara.
    • BP Paud dan DIKMAS DIY. Penyebab Speech Delay atau Keterlambatan Bicara pada Anak.